Connect with us

Politik

Petugas KPPS Sakit Bahkan Meninggal Dunia Di Sejumlah Wilayah Saat Bertugas

Published

on

Proses penghitungan suara Pemilu 2024 [cnnindonesia]

Jakarta, Bindo.id – Sejumlah petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) Pemilu 2024 yang bertugas di beberapa daerah bertumbangan.

Sebagian dari mereka ada yang dilarikan ke rumah sakit. Bahkan beberapa di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Disinyalir mereka kelelahan sebab bertugas ketika pencoblosan berlangsung.

Petugas KPPS yang sakit maupun meninggal dunia ini terjadi di daerah Palopo (Sulsel), Baubau (Sulawesi Tenggara), Makassar, Malang, Surabaya, Situbondo, Klaten, Kendal, Tangerang, Bogor, serta masih banyak lagi daerah lainnya.

Peristiwa ini seperti mengulang kejadian di Pemilu 2019 lalu.

Dilansir dari Kompas.com (20/1/2020), total terdapat 849 petugas yang meninggal dunia serta 5.175 petugas yang mengalami sakit saat bertugas di Pemilu 2019.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menuturkan beban kerja yang cukup berat jadi salah satu faktor banyak petugas yang sakit atau meninggal dunia.

Komnas HAM berpendapat ada 3 faktor penyebab kematian massal yang terjadi pada petugas KPPS di Pemilu 2019.

Faktor penyebab kematian massal petugas KPPS

Pertama, yaitu faktor komorbid atau penyakit penyerta.

Kedua yakni manajemen risiko yang dianggap lemah, terutama terkait dengan analisis beban kerja serta mekanisme pemeriksaan kesehatan kepada para petugas KPPS.

Faktor ketiga yaknj beban kerja yang tak manusiawi.

“Beban kerja petugas KPPS yang sangat tinggi dan disertai dengan durasi kerja yang sangat panjang, dapat mencapai 48 jam tanpa henti sejak persiapan pendirian TPS,” tutur Komisioner Komnas HAM Pramono Ubaid Tanthowi, (16/11/2023).

Dari hasil investigasi Kementerian Kesehatan yang ada di 28 provinsi per 15 Mei 2019, terdata petugas KPPS yang sakit sebanyak 11.239 orang serta korban meninggal jumlahnya ada 527 jiwa. 

Dari laporan dinas kesehatan yang ada di setiap provinsi menunjukkan bahwa jumlah petugas Pemilu yang meninggal paling banyak berada di Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga  Ciptakan Rasa Aman Jelang Pemilu 2024, Polda Metro Jaya Gelar Patroli Skala Besar

Proses pendataan

Anggota KPU RI Idham Holik menuturkan pihaknya masih melakukan pendataan jumlah petugas KPPS yang meninggal ketika melaksanakan tugas penghitungan serta pengawasan di Pemilu 2024.

Pihaknya juga memastikan jumlah petugas KPPS yang meninggal tak sebanyak Pemilu 2019.

Dirinya mengakui beban kerja untuk petugas KPPS sebab penghitungan suara harus beres dalam kurun waktu waktu satu hari di TPS walaupun tak semua kematian petugas KPPS di Pemilu 2024 terjadi usai pemungutan suara.

“Proses penghitungan surat suara tak boleh berhenti. Harus selesai di TPS,” ujarnya.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion