Politik
Tanggapan Tim Pemenangan 3 Capres-Cawapres 2024 Tentang Kebijakan Undang-Undang Anti Deforestasi EUDR
Jakarta, Bindo.id – Uni Eropa telah menerapkan undang-undang baru yakni European Union Deforestation Regulation (EUDR) mulai Mei 2023 serta akan diberlakukan efektif di akhir tahun 2024 nanti.
Lewat kebijakan EUDR, sejumlah komoditas diantaranya sawit kopi, kakao, kedelai, kayu, daging beserta turunannya tak dapat lagi dijual di Uni Eropa saat proses produksinya terbukti memicu deforestasi.
Menanggapi tentang hal itu, terdapat perbedaan pandang yang disampaikan oleh Tim Pemenangan Nasional Capres Cawapres baik dari Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran maupun Ganjar-Mahfud.
Hal itu disampaikan mereka di acara Bincang Kompas: Urun Rembuk Bersama Stakeholder Sawit Nasional di Hotel Santika Premiere Slipi, Rabu (17/1/2024).
Tim Pemenangan Nasional Anies – Muhaimin Nomor urut 1 Achmad Nur Hidayat menuturkan isu EUDR jadi penting karena ada kaitannya dengan sertifikasi industri sawit nasional.
“Kalau kita disertifikasi dan kita tidak usah mengikuti kompleks, keinginan dari negara lain, ada RSPO, ada juga Uni Eropa punya standar, kita cukup aja memperkuat ISPO kita, ISPO kita punya banyak kelemahan kita perbaiki,” tutur Achmad.
Oleh sebab itu, Paslon Anies – Imin akan mengubah Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) supaya mempunyai standar yang kuat sehingga penguatan sistem tersebut nantinya dapat disesuaikan dengan kepentingan nasional.
“Jadi kita bukan berarti mengikuti mereka, mengikuti standar mereka tapi kita harus melihat mana yang harus kita negosiasi dan saya kira dalam perdebatan EUDR harusnya yang kita negosiasi di ISPO nya,” paparnya.
Sedangkan pada Tim Pemenangan Nasional (TPN) capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran, Panji Irawan menyebutkan ada 2 langkah yang dapat dilaksanakan yakni mengikuti aturan yang ada atau mencari pasar lainnya.
“Kemudian soal EUDR memang kalau masuk ke ranah ini tantangan. Lalu bagaimana solusinya? Solusinya cuma 2, kita ikuti atau cari market lain, atau jurus berikut kita lobi,” ujarnya.
Bahkan, tidak menutup kemungkinan langkah lain yang akan dilaksanakan oleh Paslon Prabowo-Gibran yakni memakai jurus lobi atau pendekatan antara pemerintah bersama dengan Uni Eropa.
“Saya rasa jurus lobi harus terjadi melalui departemen perdagangan, ataupun Kementerian Luar Negeri plus ada powernya disitu yang kita pakai beragam lobi. Karena bagaimana pun mesti menggunakan ahlinya, lembaga lobi,” ujarnya.
“Jadi kami dari Paslon 02 melihat ini salah satunya kita mesti melakukan PDKT, lobi dan juga menggunakan kekuatan internasional untuk membantu supaya kita tidak diperlakukan berbeda dengan minyak yang bersumber dari kedelai, dari biji matahari,” tambahnya.
Pada Tim Pemenangan Nasional (TPN) capres-cawapres nomor urut 03 Ganjar Pranowo – Mahfud MD, Danang Girindrawardana menuturkan pihaknya akan memantau perkembangan awal kebijakan EUDR ini.
“Ya kita lihat saja perkembangannya. Kalau negara-negara luar tidak fair dengan Indonesia maka kita tidak boleh bersikap lemah, kita harus kuat. Ingat internasional trade adalah non fair trade itu selalu terjadi terhadap negara manapun karena mereka tidak punya kemampuan untuk mengelola atau mempengaruhi kita,” ujarnya.
Di lain sisi, Danang menyebutkan apabila nantinya kebijakan tersebut justru merugikan Indonesia maka Paslon Ganjar-Mahfud akan membuka pasar non tradisional bagi industri sawit nasional.
“Kan kita punya market non tradisonal yang dikembangkan, Uni Eropa itu tidak banyak serapan CPOnya, meski begitu tetap dijaga untuk menjalin relasi dan untuk perkembangan bisnis its okay. tapi tugas negara adalah memastikan pasar-pasar non tradisional tumbuh,” jelasnya.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion