Politik
PPLN New York Tentang Ribuan Data Pemilih Ganda, KPU Akan Lakukan Klarifikasi
Jakarta, Bindo.id – Migrant Care mendapat informasi dari warga diaspora Indonesia yang ada di New York, Amerika Serikat tentang adanya pemilih ganda.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menuturkan telah melakikan monitoring terhadap hal itu.
Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari, menuturkan tentang hal itu sedang dilakukan klarifikasi oleh Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) New York.
Dirinya juga berjanji akan menyampaikan kabar tentang perkembangan hasil klarifikasi kepada publik.
“Kami sudah dapat informasi itu. Sedang diklarifikasi, nanti perkembangan hasil klarifikasi tersebut bagaimana, kita sampaikan kepada teman-teman jurnalis dan kepada publik,” tutur Hasyim saat berada di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/1/2023).
“Harus kita periksa dulu apa namanya kebenaran informasi tersebut,” imbuhnya.
Hasyim mengaku hanya mendapatkan laporan tentang hal tersebut di New York. Dirinya kemudian menerangkan tentang metode pemilihan yang loasinya ada di luar negeri.
Pemilihan di luar negeri, Hasyim menyebutkan ada 3 metode yakni metode TPS, metode Pos, serta metode Kotak Suara Keliling (KSK).
“Yang saya dengar baru ini (di New York). Tapi yang saya pastikan bahwa untuk pemungutan suara metode Pis kan sudah berjalan. Surat suara oleh PPLN itu sudah dikirim kepada pemilih, mulai tanggal 2 sampai 11 Januari 2024,” ujar Hasyim.
Surat suara akan dilakukan penghitungan bersama-sama di dalam negeri.
“Hasil penghitungan suara nanti dilakukan bersama-sama dengan penghitungan di dalam negeri yang akan dilaksanakan tanggal 14 Februari sampai 15 Februari dan tentu saja dari segi jam menyesuaikan waktu atau jam setempat ya teman-teman PPLN bertugas,” ujarnya.
Direktur Eksekutif Migrant Care, Wahyu Susilo sebelumnya telah menuturjan bahwa pihaknya mendapatkan informasi dari warga diaspora Indonesia di New York, tentang adanya data pemilih ganda di daftar pemilih tetap luar negeri (DPT LN).
Sebagian nama pemilih ganda terdaftar pada metode pemungutan suara yang berbeda, namun ada juga yang sama.
“Banyak ditemukan nama-nama ganda bermasalah yang berpotensi disalahgunakan untuk penggelembungan suara,” tutur Wahyu di unggahan instagram @migrantcare, Senin (22/1/2024).
Wahyu juga memastikan pihaknya akan terus melakukan monitoring terhadap data-data pemilih di PPLN News York.
Dirinya juga menuturkan akan melaporkan dugaan kejanggalan itu ke Badan Pengawas Pemilu (Baswalu) RI.
“Kita akan terus melanjutkan ini, sebagai bagian dari upaya untuk memastikan pemilu kita berlangsung secara jurdil,” tandasnya.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion