Politik
Sistem Pemilu Tertutup Dinilai Bisa Hambat Regenerasi Politisi
Bindo.id, Jakarta – Jubir milenial PKB Dira Martamin memberikan tanggapan wacana Pemilu 2024 yang rencananya dilaksanakan dengan sistem proporsional tertutup.
Dirinya berpendapat pemilu tertutup hanya akan mengakibatkan malapetaka pada demokrasi Indonesia.
“Sejatinya ini kabar buruk, dan akan jadi malapetaka bagi sistem demokrasi kita. Sebab hak rakyat akan dipasung. Mereka nggak berdaulat dalam menentukan siapa calon legislatif yang berhak mewakilinya di DPR,” tutur Dira Martamin, Sabtu (7/1/2023).
Alasannya pada pemilu tertutup, partai mempunyai kewenangan penuh untuk memilih legislator di parlemen.
Dia mengatakan jika hal ini memiliki perbedaan dengan sistem pemilu proporsional terbuka. Pada sistem pemilu terbuka rakyat berdaulat penuh untuk memilih calonnya sendiri.
“Kalau kata WS Rendra, bagaimana rakyat bisa merdeka bila hak pilih mereka dipasung. Mereka tidak boleh memilih secara langsung wakil-wakil mereka di dewan perwakilan?” katanya.
Selain itu, dia berpendapat pemilu proporsional tertutup akan menimbulkan hambatan bagi proses regenerasi politisi.
Dia menilai saat para legislator ditunjuk oleh partai, maka akan mengakibatkan kejumudan di tubuh partai.
“Artinya, hanya orang-orang itu saja nantinya yang ngisi, dan ini akan membuat partai menjadi jumud, stagnan, karena merasa nyaman dan tidak perlu melakukan inovasi. Tentunya ini juga akan jadi bencana bagi partai politik sendiri,” kat Dira.
Sebelumnya, sistem Pemilu 2024 kembali naik daun, setelah adanya uji materi pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 terkait Pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Uji materi pada kebijakan tersebut menimbulkan isu tentang wacana penggunaan sistem proporsional tertutup di Pemilu 2024 jadi sorotan.
Sumber : Sistem Pemilu Tertutup Dinilai Hambat Regenerasi Politisi Muda
Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion