Connect with us

Peristiwa

Kebakaran Di Pelabuhan Kota Tegal, Diprediksi Kerugiaannya Puluhan Miliar Rupiah

Published

on

Kebakaran kapal di Pelabuhan Tegal [inews]

Tegal, Bindo.id – Jumlah kapal nelayan yang terbakar meningkat dari 22 menjadi 24 kapal di Pelabuhan Kota Tegal, Jawa Tengah, Jumat (27/12/2024). 

Awal insiden kebakaran ini diduga berasal dari salah satu kapal yang sedang bersandar di pelabuhan milik PT Pelindo.

Jumlah kapal yang terbakar dikonfirmasi oleh Kepala Kepolisian Resor (Polres) Tegal Kota, AKBP Rully Thomas.

“Sampai dengan saat ini info sementara 24 (kapal),” tuturnya, Sabtu (28/12/2024) malam.

Pertama kali terdeteksi kebakaran di pelabuhan itu sekitar pukul 03.00 WIB. Angin kencang serta adanya bahan bakar solar di lokasi kejadian menyebabkan api cepat berkobar serta merambat ke kapal lainnya.

Kata Rully, pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran.

Ada 24 kapal yang terbakar, kerusakannya bervariasi, mulai dari 20 persen sampai 100 persen.

Masih dilakukan penyelidikan penyebab kebakaran

Polisi bekerja sama dengan Bidang Laboratorium Forensik (Bidlabfor) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah dalam melakukan identifikasi sumber api.

“Penyebab masih dalam penyelidikan Bidlabfor,” ujar Rully.

Petugas gabungan dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tegal, Brebes, Kabupaten Tegal, Pemalang, dan Pekalongan terus melakukan proses pemadaman serta pendinginan api.

Untuk mengatasi insiden ini dikerahkan mobil Water Canon dari Polres Tegal Kota dan Polres Brebes bersama dengan Lanal Tegal dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Proses pendinginan serta pemantauan masih berlangsung hingga Sabtu (28/12/2024). Danlanal Tegal, Letkol Laut (P) Rizki Purnama Putra, melakukan imbauan supaya seluruh pemilik kapal menempatkan Anak Buah Kapal (ABK) di kapal untuk melakukan pemantauan kondisi di pelabuhan, baik siang ataupun malam.

Kerugian diprediksi mencapai Rp 60 miliar

Kata Rizki, pihaknya akan berupaya membuka alur keluar-masuk pelabuhan agar bisa memungkinkan kapal-kapal yang masih bersandar bisa keluar sementara.

“Ada kapal yang sengaja kita kandaskan untuk membuka alur keluar masuk. Kapal ini akan kami tarik ke darat, sehingga kapal lain bisa keluar. Karena memang pelabuhan ini sudah kelebihan kapasitas,” ujarnya.

Ketua Paguyuban Nelayan Kota Tegal (PNKT), Susanto, menyebutkan kerugian akibat kebakaran ini diprediksi mencapai Rp 60 miliar.

“Tidak hanya pemilik kapal yang kaget akibat musibah kebakaran, namun para ABK yang kapalnya terbakar juga saat ini terancam menganggur tidak bisa melaut sementara waktu,” ujar Susanto.

Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Tegal, Sumartono, menuturkan hingga Jumat siang, terdapat 22 kapal yang terbakar.

“Jumlah 22 kapal yang terbakar. Kapal nelayan semua. Untuk pemiliknya masih kita data,” ujarnya.

Sumartono juga menegaskan pentingnya menjaga keamanan kapal ketika bersandar.

“Keamanan standar ya kapal harus terjaga oleh salah satu kru kapal. Karena biasanya setelah bongkar ikan, kapal ditinggal. Namun ini soal pemicunya (kebakaran) masih dalam penyelidikan,” ujarnya.

Salah satu saksi mata bernama Sugio (46), yang juga sebagai pengurus kapal, menerangkan bahwa api pertama kali muncul di salah satu kapal yang bersandar.

“Embusan angin membuat kapal mudah terbakar hebat hingga merembet ke kapal lainnya,” ujarnya.

Insiden kebakaran kapal di Pelabuhan Kota Tegal bukanlah yang pertama kali.

Sebelumnya, di bulan Agustus 2023, sedikitnya ada 52 kapal milik nelayan yang dilaporkan hangus terbakar ketika bersandar di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari atau Pelabuhan Jongor Kota Tegal.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion

Advertisement
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *