Peristiwa
1 Orang Tewas Tertembak Saat Demo Ricuh Di Kebun Sawit Seruyan Kalimantan Tengah
Jakarta, Bindo.id – Demo warga yang digelar di kebun sawit Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng) terjadi kericuhan.
Ada 3 warga yang dilaporkan telah terkena tembakan, salah satu dari mereka dinyatakan tewas.
Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Erlan Munaji menyatakan memang benar kabar bahwa ada warga yang tewas tertembak.
Namun dirinya membantah apabila disebut ada pihak kepolisian yang memakai peluru tajam.
“Tadi (kemarin) para danton melaporkan bahwa saat melakukan apel pagi itu dilakukan pengecekan tidak ada yang menggunakan peluru tajam,” ujar Erlan, Minggu (8/10/2023).
Dia menyebutkan polisi hanya menggunakan gas air mata, peluru hampa serta peluru karet. Penggunaannya juga ada tahapannya.
Demo warga digelar di area perusahaan PT Hamparan Mawasit Bangun Persada (HMBP) 1.
Lokasi demo berada di Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya pada.
Demo dilakukan pada hari Sabtu (7/10/2023) sekitar jam 12.00 WIB.
Kericuhan memanas setelah massa aksi mencoba pindah agar dapat menempati lahan di titik lokasi lain. Diketahui warga telah menempati lokasi kericuhan mulai tanggal 4 Oktober 2023.
Erlan menyangkal adanya instruksi penembakan.
Termasuk juga adanya arahan menembak serta menyasar ke kepala pendemo seperti video yang sedang viral di media sosial.
“Itu sepertinya tidak benar ya, karena dari danton masing-masing, baik itu Shabara Brimob itu sudah dibekali dengan kelengkapan yang harus dia bawa di lapangan,” ujarnya.
Menurutnya, terkait dengan instruksi tersebut tidak benar.
Erlan menyebutkan pihaknya akan melakukan pendalaman tentang penembakan yang mengakibatkan satu warga mengalami meninggal dunia.
Apabila terbukti ada oknum anggota yang melakukan penembakan maka akan dilakukan penindakan tegas.
“Nah ini yang sedang kita lakukan proses, apakah betul meninggal karena itu atau tidak,” ujarnya.
Jika nanti ada oknum anggota yang melepaskan penembakan tentu Polri akan berkomitmen untuk mengadakan penyelidikan serta penindakan pada oknum tersebut.
Ketua Pelaksana Harian Wilayah Aliansi Masyarakat Adat Nasional (AMAN) Kalteng Ferdi Kurnianto menjelaskan salah satu warga yang tertembak telah mengalami kritis.
Kemudian satu korban lagi belum diketahui keadaannya secara pasti.
“Korbannya ada 3. Dari 3 itu satu meninggal dunia, satunya sedang kritis, sedangkan satu lagi kita belum ketahui secara pasti,” tutur Ferdi, dilansir dari detikcom.
Korban kritis telah dirujuk dari Seruyan ke Palangka Raya.
Warga mengadakan aksi tentang permintaan plasma sawit dari PT HMBP. Ferdi menuturkan berdasarkan data yang diterima, 2 korban yang sudah terverifikasi namanya yakni Gijik dan Upik.
Kedua korban disinyalir terkena tembakan peluru.
Dirinya membantah apabila disebut warga melawan kepada petugas.
Menurutnya, Justru polisi tiba-tiba memberikan instruksi untuk melakukan penembakan.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion