Connect with us

Info Regional

Di Kabupaten Kaur, 3 Sekolah Gratis Diajukan Sebagai Percontohan Sekolah Rakyat Nasional

Published

on

Ilustrasi sekolah gratis [liputan6]

Bengkulu, Bindo.id – Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, mengajukan 3 sekolah yang ada di daerah itu untuk percontohan nasional Sekolah Rakyat (SR).

Pengajuan tersebut telah disampaikan oleh Bupati Kaur, Gusril Pausi. Gusril membeberkan sekolah-sekolah itu dirancang khusus untuk bisa menampung siswa yang berasal dari masyarakat dengan kemiskinan ekstrem, korban konflik kehutanan, konflik agraria, dan juga anak-anak berkebutuhan khusus.

“Kabupaten Kaur sudah ada sekolah dengan kriteria sekolah rakyat. Sekolah-sekolah itu dibangun khusus untuk masyarakat yang mengalami kemiskinan ekstrem, korban konflik kehutanan, serta berkebutuhan khusus,” tutur Gusril Pausi ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis (11/4/2025).

Ketiga sekolah yang telah diajukan ke Kementerian Sosial untuk menjadi percontohan nasional Sekolah Rakyat yakni SD Pendidikan Khusus Layanan Khusus (PKLK), SMP PKLK, serta SMP 35 berasrama.

Gusril juga mengatakan selama ini seluruh kebutuhan sekolah itu ditanggung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Mulai dari makan, sepatu, seragam siswa selama ini ditanggung APBD Kaur, jadi sekolah itu selama ini memang benar gratis,” ujarnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kabupaten Kaur, Jarnawi, mengatakan pengajuan Sekolah Rakyat ke Kementerian Sosial saat ini sedang dilaksanakan untuk memenuhi semua persyaratan yang diminta.

“Pengajuan SR sedang kami lengkapi persyaratannya. Kami siap secara keseluruhan menjadi percontohan nasional. Tiga sekolah kami ajukan, selama ini sudah berjalan. Sekolah itu khusus untuk siswa yang mengalami kemiskinan ekstrem,” ujar Jarnawi.

Sekolah-sekolah yang diperuntukan untuk masyarakat miskin ekstrem, korban konflik agraria, serta kehutanan ini didirikan saat periode Bupati Hermen Malik.

Kemudian program tersebut dilanjutkan oleh Gusril Pausi di periode pertama dan kedua.

Salah satu sekolah Pendidikan Layanan Khusus Komplek (PLKK), dikhususkan bagi anak-anak kurang beruntung yang memiliki latar belakang korban konflik agraria serta keluarga bermasalah.

Baca Juga  Akan Jadi Sekolah Rakyat, Seskab Teddy Survei Sentra Kemensos Di Bekasi

Anak-anak memperoleh pendidikan formal dan informal di sekolah tersebut. Mereka juga mendapat pendidikan wirausaha dan etika.

Semua siswa memperoleh pendidikan gratis, namun mereka diwajibkan untuk punya usaha yang fasilitasnya sudah disediakan sekolah, misalnya pengelolaan kopi, pembuatan kerupuk, serta mesin jahit.

Pendidikan di sekolah gratis ada yang dikelola secara profesional. Bahkan ada juga pemerintah setempat yang mewajibkan dinas pendidikan untuk menjemput anak putus sekolah di desa-desa terpencil.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion

Advertisement
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *