Connect with us

Info Regional

Usai Ditambal Berulang, Sungai Jratun Di Demak Masih Bocor

Published

on

Ilustrasi tanggul sungai [fajarharapan]

Demak, Bindo.id – Tanggul Sungai Jratun yang berlokasi di Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) masih bocor walaupun suda ditambal berulang.

Tanggul Sungai Jratun yang berlokasi di depan Masjid Besar Al-Madinah Karanganyar sempat mengalami jebol ketika terjadi banjir Demak di awal Februari 2024.

Hingga saat ini, air masih merembes di dasar tanggul yang telah ditambal. Hal ini tentu cukup mengganggu para pengguna jalan atau aktivitas ekonomi setempat.
Warga Desa Karanganyar, Imam (58) menuturkan pascabanjir, tanggul sempat ditambal darurat, kemudian ditambal lagi akan tetapi air masih merembes ke jalan.

Dirinya berpendapat penambalan tanggul memakai urukan padas serta batu berkawat dianggap kurang efektif.

“Sejak dibangun, penambalan banjir itu. Itu cara pengerjaannya kurang pas, harusnya dicor beton itu,” ujar Imam saat di lokasi, Minggu (04/8/2024) sore.

Kondisi itu cukup mengganggu serta membahayakan aktivitas warga yang lewat.

“Mengganggu seperti ini kok, mengganggu perjalanan, dampaknya kan orang terpeleset bisa juga,” tuturnya.

Imam mengaku khawatir, saat musim hujan nanti tanggul jebol akan berulang sebab tak kuat menahan derasnya air.

“Ini kemungkinan kalau ada air besar bedah, khawatir musti itu, hujan air turun kan tetap (arus) besar bahaya di situ,” ujarnya.

Farida (37) pedagang mie ayam yang ada di dekat tanggul merasa terganggu sebab air mengalir di bahu jalan di depan tokonya.

Dia menuturkan sejumlah pelanggan sempat terpeleset saat akan memarkirkan kendaraan sepeda motor.

“Jalannya super licin, banyak orang yang jatuh,” tuturnya, Minggu sore.

“Super mengganggu, depan warung langsung licin, pada jatuh pas mau jajan,” imbuhnya.

Dirinya berharap, penanganan di tanggul Sungai Jratun Demak akan cepat terselesaikan agar tak menggangu aktivitas warga.

Baca Juga  Jembatan Sungai Babon Semarang Diperbaiki, Lalu Lintas Di Pantura Demak Akan Terdampak

Terutama ketika banjir Demak lalu, dirinya mengalami kerugian mencapai Rp 20 juta.

“Kerugian hampir Rp 20 jutaan aku, soalnya membuang bakso-bakso di freezer, terus ayam-ayam itu dibuang, satu bulan tidak jualan,” ujarmya.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion