Connect with us

Info Regional

Pertamina Patra Niaga SHAFTHI Berdayakan Ibu Rumah Tangga dan Lansia Kampung Sirih Melalui Inovasi Teh SIJALE

Published

on

Foto istimewa/pertaminajbb

JAKARTA (Bindo.id) – Pertamina Patra Niaga Soekarno-Hatta Aviation Fuel Terminal & Hydrant Installation (SHAFTHI) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Melalui Pelatihan Pembuatan Teh SIJALE (Sirih Jahe Lemon) dalam Program Betel Leaf Empowerment Hub yang diselenggarakan di aula dan halaman Kelurahan Mekarsari dengan peserta ibu-ibu rumah tangga di Kampung Sirih Mekarsari pada hari Senin (1/7).

Pelatihan ini dihadiri oleh Pj. Walikota Tangerang Dr. Nurdin, S.Sos, M.Si., Camat Neglasari Andhika Nugraha Krisyna Murti, SSTP dan Lurah Mekarsari Eddy Supandi, S.Sos, M.Si. Pelatihan ini menargetkan ibu rumah tangga dan lansia yang tergolong rentan di Kampung Sirih Mekarsari yang masih di wilayah ring 1 SHAFTHI, dimana pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui keterampilan baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan kualitas hidup mereka dan bukan sekadar pelatihan saja melainkan sebagai langkah awal menuju masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat.

Salah satu tokoh masyarakat setempat Alex Eko Setiawan menyatakan Kampung Sirih memiliki potensi besar yang dapat dimanfaatkan dengan bekerjasama dengan TJSL Pertamina Patra Niaga SHAFTHI. “Dengan dukungan ini, kami berharap dapat terus mengembangkan potensi masyarakat dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas, ” ungkap Alex.

Pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian program TJSL Pertamina Patra Niaga SHAFTHI yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat serta mendukung pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal.

Pj. Walikota Tangerang Dr. Nurdin, S.Sos, M.Si mengungkapkan rasa bangganya atas inisiatif ini. Program ini tidak hanya memberikan keterampilan baru bagi warga, tetapi juga memotivasi mereka untuk terus berinovasi dan berjuang demi masa depan yang lebih baik. “Semoga program ini menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melakukan hal serupa,” ucap Nurdin.

Selain pelatihan Teh SIJALE, acara ini juga memperkenalkan berbagai produk unggulan hasil produksi masyarakat di Kampung Sirih antara lain Sabun Sirih, Batik Ecoprint Daun Sirih, Keripik Sirih dan Rengginang Imoet./

Baca Juga  Rencana Relokasi Depo Pertamina Plumpang Dan Penataan Ulang Wilayah Terdampak Kebakaran

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan mengatakan dukungan dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah, perusahaan dan masyarakat diharapkan dapat membuat program pelatihan ini memberikan dampak positif yang cukup signifikan bagi kesejahteraan masyarakat Kampung Sirih Mekarsari.

“Pelatihan ini menunjukkan bahwa dengan semangat kebersamaan dan kerja keras, masyarakat dapat mengubah tantangan menjadi peluang dan kami percaya bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan kunci untuk menciptakan perubahan yang berarti dan berkelanjutan,” ujar Eko.

“Produk-produk unggulan produksi masyarakat Kampung Sirih ini merupakan bukti nyata dari potensi besar untuk menghasilkan barang-barang berkualitas yang tidak hanya bernilai ekonomi tetapi juga ramah lingkungan, dimana saat ini produk-produk tersebut sedang dalam proses pengajuan HAKI (Hak Cipta dan Paten) serta akan diikutsertakan dalam kompetisi inovasi tingkat nasional,” tutup Eko.

Pelatihan ini menekankan pada pemberdayaan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan, dengan fokus pada pencapaian beberapa Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu Tanpa Kemiskinan – memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi melalui produksi dan pemasaran produk lokal; Kehidupan Sehat dan Sejahtera – mengembangkan produk-produk sehat seperti Teh SIJALE yang memiliki manfaat Kesehatan; Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi – menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui produksi dan penjualan produk; Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan – mengembangkan komunitas yang tangguh dan mandiri dengan memanfaatkan potensi lokal; Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab – mendorong praktik produksi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan serta Penanganan Perubahan Iklim – mengurangi dampak lingkungan melalui praktik produksi yang efisien dan ramah lingkungan.(bas) 

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion