Info Regional
Program TJSL, Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa Tanam Mangrove Seluas 7,5 Hektar di Pesisir Pantai Tanjung Pasir Tangerang
Jakarta, Bindo.id – Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa bersama dengan Badan Pengawas Daerah Aliran Sungai (BPDAS) dan Perhutani melaksanakan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), melalui kegiatan penanaman dan penyulaman bibit mangrove di pantai pesisir Tanjung Pasir Desa Lemo – Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang – Banten Selasa (31/10/2023).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Asep Sanjaya selaku Asper Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Serang KPH Purwakarta, Yaya Kuswaya Kepala Resor Polisi Hutan (KRPH) BKPH Serang, Rini Asniar selaku Analis Data RHL BPDAS Citarum dan Ciliwung,
Wijinowo selaku Manager Keuangan dan SDM dan Ceppy Maulana selaku Junior Manager SDM Umum & KBL serta kelompok tani LMDH Desa Lemo, sukses melaksanakan penanaman dan penyulaman mangrove dari Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa, BPDAS dan Perhutani.
Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa diwaliki oleh Wijinowo selaku Manager Keuangan dan SDM dan Ceppy Maulana selaku Junior Manager SDM Umum & KBL membuka kegiatan Penanaman dan Penyulaman Mangrove.
Wijinowo dalam sambutannya mengatakan bahwa, “Kegiatan penanaman mangrove hari ini adalah salah satu program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Program tersebut merupakan bentuk dari kepedulian Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa terhadap lingkungan serta mendukung cita – cita Indonesia dalam mencapai “Net Zero Emission” yang dimana bumi akan menyerap emisi karbon melalui hutan salah satunya hutan mangrove. Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini dapat membantu mengurangi polusi udara,” ujarnya.
Bersama dengan sambutannya pula, Wijinowo menyampaikan salam dan pesan dari General Manager Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa Agus Edi Santoso, kepada para peserta penyulaman dan penamaman mangrove, dikarenakan berhalangan hadir di acara Penanaman dan Penyulaman Mangrove hari ini.
“Harapannya dengan kegiatan ini dapat meningkatkan fungsi hutan dan sesuai dengan tujuan pelestarian lingkungan,” ujar GM Agus Edi Santoso.
Bersama dengan Perhutani, BPDAS, Regional 2 Pelindo Sunda Kelapa dan warga desa setempat melakukan penanaman dan penyulaman mangrove di Desa Lemo, Kecamatan Teluk Naga seluas 7,5 hektar.
Rini Asniar selaku Analis Data pada Seksi Program dan Evaluasi BPDAS Citarum dan Ciliwung menyampaikan, ”Kami sangat mengapresiasi Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa yang telah membantu kami dalam membantu program kerja kami di rangkaian acara TJSL. Terdapat wilayah seluas 12,5 hektar yang telah ditanami mangrove pada tahun 2022, dan di tahun 2023 ini kembali menanam mangrove seluas 7,5 hektar dan sebanyak 13.200 batang bibit mangrove,” katanya.
Selanjutnya Rini juga menambahkan, “Dalam kegiatan ini, kami melibatkan petani pohon mangrove yang tergabung dalam Kelompok Tani LMDH Desa Lemo. Kita melihat bahwa potensi tanaman mangrove sangat baik dari segi alam yakni akan dapat mengurangi perubahan iklim dan menurunkan 140 juta CO2, selain itu dari budidaya mangrove ini dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar dikarenakan mangrove merupakan habitat kehidupan dari hewan – hewan kecil, seperti ikan, burung, rajungan dan lainnya. Diperlukan pemeliharaan dalam kegiatan budidaya mangrove, karena dibutuhkan berkali kali masa pemeliharaan untuk berhasil menumbuhkan tanaman mangrove tersebut, sehingga bersama dengan Perhutani, BPDAS, Regional 2 Pelindo Sunda Kelapa dan warga desa setempat di akhir tahun ketiga setelah ini akan dilakukan evaluasi kembali untuk melihat tumbuh pertumbuhan dan perkembangan tanaman mangrove dan harapannya 75% dari total mangrove yang ditanamn dapat bertumbuh disana. Oleh karena itu dibutuhkan kerjasama semua belah pihak dalam rangka mengawasi dan menjaga pertumbuhan mangrove tersebut” ujar Rini Asniar.
”Kami dari Perhutani banyak mengucapkan terimakasih kepada PT. Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa karena sudah melaksanakan penanaman mangrove, harapannya program penanaman mangrove ini dapat berjalan dengnan lancer dan dapat memulihkan fungsi hutan serta mengembalikan daya hutan dalam menjaga kelestarian lingkungan” ucap Asep Sanjaya.
Menurut dia, pohon mangrove tersebut salah satu potensi untuk menjaga lingkungan dan penahan abrasi laut serta mengurangi pemanasan global.
Masyarakat di Provinsi Banten penanaman mangrove berpotensi kurang lebih 2 juta hektar, yang sudah ditanam sekitar 2.500 hektar.
Ditambahkan, kawasan mangrove adalah potensi yang harus kita kembangkan penanaman mangrove karena salah satu fungsi tanaman mangrove cukup bagus menurunkan emisi karbon.
Kami juga telah kerjasama dengan berbagai Kabupaten/Kota termasuk Kabupaten Serang, Tangerang ini untuk menjaga pesisir pantai adalah menanam pohon mangrove.
”Mudah-mudahan kerjasama dengan pihak BUMN kita akan lakukan kolaborasi, ke depannya tidak hanya di Teluk Naga saja tetapi sampai daerah pesisir Ujung Kulon masih sangat diperlukan,” tutupnya.(bas)
Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion