Connect with us

Info Regional

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Buruk di NTT dan NTB Hingga 11 April

Published

on

Foto:ilustrasi/istimewa

Jakarta, Bindo.id – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menemukan dua Bibit siklon Tropis dekat wilayah Indonesia dan berdampak pada cuaca di beberapa provinsi pada 8 sampai dengan 11 April 2023.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers Sabtu (8/4/2023) mengatakan, adanya pertumbuhan Bibit Siklon 98S di sekitar Laut Arafuru dan Bibit Siklon 90W di sekitar Samudera Pasifik utara Papua beserta potensi dampak yang dapat ditimbulkannya.

“Berdasarkan analisis terbaru hari ini, Bibit Siklon 98S menunjukkan peningkatan intensitas sejak 48 jam terakhir dengan posisi masih berada di sekitar Laut Timor sebelah barat daya Saumlaki dan berada di area tanggungjawab TCWC (Tropical Cyclone Warning Center) Jakarta, sementara itu Bibit Siklon 90W masih menunjukkan eksistensinya di sekitar wilayah Samudera Pasifik sebelah utara Papua dan berada dalam area tanggungjawab RSMC Tokyo (Jepang),” Dwikorita, dalam keterangan tertulis.

Dijelaskan Bibit Siklon Tropis 98S berada di sekitar Laut Timor sebelah barat daya Saumlaki, tepatnya di 9.8°LS 129.7’BT dan masih berada di area tanggungjawab TCWC Jakarta. Kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 30 knot (56 km/jam), sementara tekanan rendah di sekitar pusat sistemnya mencapai 1003 mb.

Sistem 98S bergerak ke arah Barat daya dan memiliki peluang kategori tinggi untuk menjadi siklon tropis di wilayah tanggungjawab TCWC Australia dalam 24-36 jam ke depan. Adapun dampak 24 jam ke depan yaitu antara lain hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di wilayah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua.

Ada juga potensi angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua, serta menyebabkan Tinggi Gelombang 1.25 – 2.5 meter di Laut Flores, Perairan Kep. Selayar, Perairan Baubau, Kep. Wakatobi, Laut Seram, Perairan Fakfak dan Kaimana, Laut Banda, Perairan selatan, Kep. Kai, Kep. Aru, dan Laut Arafuru bagian tengah dan timur. Juga Tinggi Gelombang 2.5 – 4.0 meter di Perairan Kep, Sermata – Kep. Leti – Kep. Babar dan Laut Arafuru bagian barat.

Sedangkan Bibit Siklon Tropis 90W dijelaskan Dwikorita saat ini berdasarkan sistem berada di sekitar Samudera Pasifik sebelah utara Papua, tepatnya di sekitar 6.1°LU 138.8’BT.

Baca Juga  Erupsi Gunung Lewotobi Dan Luncurkan Awan Panas 1,5 Km

“Kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 15 knot (28 km/jam), sementara tekanan rendah di sekitar pusat sistemnya mencapai 1005 mb. Sistem 90W bergerak ke arah utara hingga barat laut dan semakin menjauhi wilayah Indonesia,” terang Dwikorita.

Dia menambahkan, Bibit Siklon 90W memiliki peluang kategori Rendah untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan.

Adapun juga dampam Siklon 90W dalam 24 Jam ke depan yaitu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Maluku Utara dan Papua Barat. Serta juga menyebabkan tinggi Gelombang 1.25 – 2.5 meter di Laut Halmahera, serta Perairan utara Papua Barat hingga Papua. Juga ada Tinggi Gelombang 2.5 – 4.0 meter : Laut Maluku bagian utara, Perairan barat dan utara Halmahera, serta Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua.

Dwikorita mengatakan, wilayah yang perlu siaga di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 9 April sampai 11 April 2023 yaitu Manggarai Barat, Kupang, Kota Kupang, Sumba Barat Daya, Sikka, dan Ende.

Untuk wilayah mewaspadai bibit siklon ini yaitu Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Ende, Nagekeo, Flores Timur, Lembata, Alor, Belu, Malaka, TTU, TTS, Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Rote, Sabu, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya.

Sementara itu untuk wilayah yang perlu siaga di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 9 April sampai 11 April 2023 yaitu Sumbawa, Bima, dan Kota Bima. Sedangkan untuk daerah yang dalam kategori waspada yaitu, Dompu, Lombok Timur, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Lombok Barat, Kota Mataram, dan Lombok Utara.

BMKG mengingatkan potensi hujan dan angin kencang yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalanan licin, potensi dampak rusaknya atap bangunan dan fasilitas umum lainnya.

Baca Juga  Ada Bunyi Misterius Di Sumenep, BMKG Pasang Seismograf Di Area Tersebut

Di daerah bertopografi curam atau bergunung maupun tebing juga perlu waspada akan potensi longsor dan banjir bandang pada saat terjadi hujan dengan durasi yang panjang.

“BMKG akan terus memantau perkembangan bibit siklon tersebut,” ujarnya.(bas)

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion