Transportasi
80 Persen Tiket Whoosh Dibeli Online, KCIC Ajak Penumpang Beralih ke e-Ticket

JAKARTA (Bindo.id) – Lebih dari 80% tiket Whoosh di tahun 2025 dibeli melalui kanal digital, dengan sekitar 70% transaksi dilakukan lewat aplikasi mobile.
Tren ini menunjukkan semakin tingginya minat masyarakat terhadap metode pembelian tiket yang lebih praktis dan ramah lingkungan.
General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, menyampaikan bahwa hanya 20% tiket yang masih dibeli melalui loket. Dengan meningkatnya jumlah penumpang selama libur Lebaran, penggunaan e-ticket menjadi solusi efektif untuk menghindari antrean panjang dan mempercepat akses ke peron.
“Transaksi secara online akan memberikan kemudahan kepada para penumpang saat akan menggunakan Whoosh. Penumpang dapat membeli tiket kapan saja dan dari mana saja,meminimalisirr risiko kehilangan tiket fisik, alternatif pembayaran yang beragam, dan kepastian mendapatkan tempat duduk sebelum tiba di stasiun,” ujar Eva, Jumat (28/3/2025).
KCIC mengimbau masyarakat untuk beralih ke tiket digital demi pengalaman perjalanan yang lebih lancar. Tiket Whoosh dapat dibeli melalui aplikasi Whoosh, website KCIC, Access by KAI, serta beberapa platform perbankan dan agen tiket daring.
Dengan membeli tiket Whoosh secara online, penumpang akan mendapatkan e-ticket yang masuk ke aplikasi atau email terdaftar. Penumpang tidak perlu mencetak tiket fisik saat di stasiun, cukup pindai QR Code pada gate saat melakukan boarding.
Tiket Whoosh hingga keberangkatan bulan April sendiri sudah bisa dibeli secara online di aplikasi Whoosh, website ticket.kcic.co.id, Access by KAI, Livin’ by Mandiri, BRImo, Wondr by BNI, dan Tiket.com. Penumpang bisa melakukan transaksi secara online hingga 30 menit sebelum jadwal keberangkatan.
Eva menambahkan, dengan menggunakan e-ticket, penumpang juga mendukung pengurangan penggunaan kertas yang juga berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman bagi generasi mendatang.
“Penggunaan e-ticket juga bermanfaat dalam mengurangi limbah kertas. Dengan semakin banyaknya penumpang yang beralih ke tiket digital, KCIC turut berkontribusi pada pengurangan limbah sekaligus memperkuat peran transportasi publik sebagai pilar mobilitas yang berkelanjutan,” pungkas Eva.(bas)
Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion