Transportasi
Wisatawan Asing Naik Kereta Api Terus Meningkat, Layanan KAI Terus jadi Lebih Baik

JAKARTA (Bindo.id) – Jumlah wisatawan mancanegara yang memilih kereta api sebagai moda transportasi utama di Indonesia terus meningkat.
Sepanjang 2024, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat 615.055 penumpang WNA, dengan puncak tertinggi terjadi pada September 2024 mencapai 65.916 orang. Tren positif ini berlanjut di Januari 2025, dengan lonjakan 26,06% dibandingkan tahun sebelumnya, mencerminkan tingginya antusiasme wisatawan asing untuk menjelajahi Indonesia dengan kereta api.
Angka ini dikatakan KAI mencerminkan tingginya antusiasme wisatawan asing dalam menjelajahi Indonesia dengan moda transportasi yang nyaman, aman, dan ramah lingkungan.
“Kami melihat bahwa semakin banyak wisatawan asing memilih kereta api sebagai moda transportasi utama selama berada di Indonesia. Hal ini tentu sejalan dengan upaya KAI dalam menghadirkan layanan yang tidak hanya modern dan nyaman, tetapi juga berkelanjutan,” ujar Vice President Public Relations KAI Anne Purba pada Rabu (12/2/2025).
Anne mengungkapkan, KAI terus berinovasi dengan menghadirkan kereta generasi terbaru seperti new generation yang mengutamakan kenyamanan dan pengalaman terbaik bagi penumpang. Fasilitas modern seperti kursi ergonomis, USB charging port, free Wi-Fi, hingga interior yang lebih stylish semakin menambah daya tarik wisatawan untuk menikmati perjalanan dengan kereta api.
“Selain itu, KAI juga terus meningkatkan layanan pelanggan dengan kemudahan akses melalui aplikasi Access by KAI, kemudahan pembayaran berbasis digital, serta berbagai promo menarik yang membuat perjalanan lebih hemat dan fleksibel,” sebut Anne.
Dari data yang tercatat, stasiun tujuan utama wisatawan asing di Indonesia menunjukkan tingginya ketertarikan terhadap kota-kota bersejarah dan destinasi wisata unggulan.
Adapun 10 Stasiun dengan jumlah penumpang WNA tertinggi yang terekap sejak Januari 2024 hingga Rabu (12/2) 2025 Pukul 12.00 WIB, yakni Yogyakarta sebanyak 119.019 Penumpang, Stasiun Gambir sebanyak 87.058 Penumpang, Bandung sebanyak 52.795 Penumpang, Stasiun Surabaya Gubeng sebanyak 51.959 Penumpang, Malang sebanyak 37.334 Penumpang, Pasarsenen sebanyak 26.878 Penumpang, Semarang Tawang Bank Jateng sebanyak
22.698 Penumpang, Probolinggo sebanyak 20.881 Penumpang, Stasiun Surabaya Pasar Turi sebanyak 16.277 Penumpang, dan Stasiun Lempuyangan sebanyak 14.761 Penumpan
Selain Yogyakarta, Jakarta, Surabaya, Bandung, Malang, dan Semarang yang menjadi tujuan favorit, kota lain seperti Jember, Mojokerto, Banyuwangi, Solo Balapan, Purwokerto, Cirebon, Tebing Tinggi, Lalang, dan Medan juga menyusul menjadi destinasi pilihan wisatawan asing yang menggunakan kereta api.
KAI juga terus berupaya untuk mewujudkan operasional yang lebih ramah lingkungan. Perjalanan dengan kereta api terbukti lebih efisien dalam konsumsi energi dan menghasilkan jejak karbon yang lebih rendah.
“Bahkan, KAI telah menghadirkan fitur Carbon Footprint di aplikasi Access by KAI, sehingga penumpang dapat melihat kontribusi mereka dalam mengurangi emisi karbon setiap kali bepergian dengan kereta api,” jelas Anne.
Untuk mendukung keberlanjutan, KAI juga telah menyediakan Water Station di berbagai stasiun. Dengan adanya fasilitas ini, penumpang dapat mengisi ulang botol minum mereka secara gratis, sehingga dapat mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai. Langkah ini menjadi salah satu upaya KAI dalam mendukung gaya hidup ramah lingkungan dan mengajak penumpang untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
“Kami ingin wisatawan baik lokal maupun mancanegara, tidak hanya menikmati perjalanan yang nyaman tetapi juga menjadi bagian dari gerakan transportasi hijau. Dengan memilih kereta api dan memanfaatkan fasilitas seperti Water Station, mereka ikut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan,” tambah Anne.
Selain aspek keberlanjutan, wisatawan asing juga menggemari pengalaman unik yang ditawarkan perjalanan kereta api. Jalur kereta di Indonesia menyajikan pemandangan epik mulai dari pegunungan, sawah hijau, hingga pesisir pantai menjadikan perjalanan bukan sekadar perpindahan, tetapi juga bagian dari petualangan seru.
“Stasiun-stasiun utama kini juga telah bertransformasi menjadi destinasi modern dengan fasilitas seperti co-working space, area kuliner khas, hingga spot-spot Instagrammable yang semakin menarik perhatian wisatawan muda,” tukas Anne.
Dengan tren positif ini, KAI berkomitmen untuk terus mengembangkan layanan dan infrastruktur agar semakin menarik bagi wisatawan asing. Langkah-langkah strategis yang dilakukan mencakup peningkatan jumlah perjalanan serta penambahan layanan bilingual di aplikasi dan stasiun.
“Kami percaya bahwa transportasi adalah bagian penting dari pengalaman wisata. Dengan inovasi berkelanjutan, kami ingin menjadikan perjalanan dengan kereta api di Indonesia semakin keren, nyaman, dan berdaya saing global,” pungkas Anne.(bas)
Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion