Connect with us

Transportasi

Nasib Pemudik Lebaran 2025 Saat Jalan Tak Lagi Dipelihara

Published

on

Ilustrasi jalan tol [konstruksimedia]

Jakarta, Bindo.id – Adanya pemangkasan anggaran besar-besaran senilai Rp 81,38 triliun dari total pagu Rp 110,95 triliun, jalan nasional di seluruh Indonesia sepanjang 47.603 km terancam tak lagi jadi prioritas Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk dirawat atau dipelihara.

Padahal sebentar lagi mudik Lebaran 2025 akan berlangsung. Di lain sisi, kondisi infrastruktur jalan nasional kondisinya harus dalam kualitas mulus serta mantap.

Peniadaan kegiatan preservasi atau pemeliharaan jalan nasional ini akan berdampak pada nasib para pemudik yang dipertaruhkan. 

Apalahi ketikamusim penghujan seperti saat ini tak jarang ada air menggenang menutupi badan jalan. Bagi pengendara yang tak tahu kondisi jalan berlubang tersebut, tentu menyebabkan kecelakaan rawan terjadi.

Padahal pemeliharaan jalan perlu diadakan secara rutin, sebab tingkat kerusakan jalan yang disebabkan oleh hujan cukup tinggi.

Pemangkasan anggaran infrastruktur yang berimbas pada peniadaan preservasi atau pemeliharaan rutin jalan itu memiliki potensi mengancam keselamatan pengguna jalan.

Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno menyebutjan sejumlah kejadian kecelakaan di jalan diakibatkan banyak pengendara yang menghindari adanya lubang atau bahkan terperosok ke dalam lubang.

“Karena saat hujan, air menggenang menutupi badan jalan sehingga masyarakat tidak tahu kondisi jalan berlubang itu,” tutur Djoko, Minggu (9/2/2025).

Terlebih tak sedikit pemudik yang mengendarai sepeda motor. Berdasarkan pada data Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas Polri), sepeda motor menjadi jenis transportasi yang menjadi penyebab kecelakaan tertinggi yaitu mencapai 77 persen.

Sisanya berasal daru truk 10 persen, kendaraan umum 8 persen, mobil pribadi 3 persen, serta lain-lain 2 persen.

Terjafinya kecelakaan juga dapat disebabkan pengendara menghindari adanya lubang di jalan. Hal ini juga bisa berujung tabrakan dengan pengendara lainnya.

Baca Juga  Terjadi Lonjakan Penumpang, Kemenhub Kerahkan Kapal Patroli KPLP Angkut Pemudik di Tanjung Pinang

Sejumlah infrastruktur yang dibatalkan

Sebelumnya Menteri PU Dody Hanggodo menyebutkan pemangkasan anggaran itu menyusul adanya Instruksi Presiden (Inpres) Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025.

Pemberlakuan efisiensi itu, sisa anggaran Kementerian PU di tahun 2025 hanya senilai Rp 29,57 triliun.

“Menindaklanjuti efisiensi anggaran tahun 2025, kami telah melakukan beberapa pembatalan kegiatan fisik dan pembanguan infrastruktur dan kegiatan yang tidak prioritas,” tutur Dody di Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (06/02/2025).

Selain jalan nasional, pemeliharaan  jembatan 563.402 meter juga tak akan dilakukan Kemeterian PU secara rutin lagi.

Ada pula pembatalan pembangunan jalan sepanjang 57 kilometer, peniadaan peningkatan kapasitas serta preservasi peningkatan 1.102 kilometer jalan.

Kemudian pembatalan pembangunan serta duplikasi jembatan (5.841 meter), pembatalan jembatan gantung, preservasi jembatan (126.000 meter), dan juga pembatalan pembangunan flyover/underpass dan terowongan (94 meter).

Kementerian PU juga menganulir pembangunan jalan bebas hambatan yang panjangnya 7,36 kilometer, padat karya sebanyak 24.600 tenaga kerja, beserta dukungan teknis dan manajemen.

Semuanya masuk pada kegiatan Direktorat Jenderal Bina Marga dengan total senilai Rp 24,83 triliun. 

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion

Seedbacklink