Connect with us

Transportasi

Libur Nataru, BPTJ Tinjau Dukungan Fasilitas Perlengkapan Jalan Alternatif Puncak

Published

on

Foto istimewa/BPTJ

CIAWI (Bindo.id) – Mendekati liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Transportasi (BPTJ) bersama Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Dinas Pertanian Kabupaten Bogor, Ditjen Perhubungan Darat dan Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan meninjau fasilitas perlengkapan jalan di Jl. Raya Pertanian, Ciawi, Kab. Bogor, Sabtu (21/12/2024).

Hal ini sekaligus memastikan perlengkapan jalan yang telah dibangun BPTJ di jalur alternatif beroperasi dengan baik dan dapat dimanfaatkan masyarakat. 

Dengan panjang 11,7 Km, jalur alternatif ini dapat diakses dari Jl Raya Pertanian lalu mengarah ke Jl. Letjen Suryanta, Jl. Cikopo Selatan, Jl. Waru Doyong, dan Jl. Lembah Nyiur.

Saat peninjauan, Plt. Kepala BPTJ, Suharto menyampaikan bahwa sebelumnya jalur ini memang telah digunakan oleh masyarakat namun masih minim dimanfaatkan.

“Dari data traffic counting Direktorat Lalu Lintas BPTJ, kondisi puncak pada Sabtu dan Minggu bisa mencapai 40.000 sampai 50.000 kendaraan, 60%nya masih tinggal di kawasan puncak dan sisanya adalah yang bermobilitas menuju ke Cianjur dan Bandung. Dari 40.000 sampai 50.000 kendaraan tersebut 58%nya adalah pengguna sepeda motor,” tutur Suharto.

Dalam catatan sejarah, Puncak pernah mengalami kemacetan hingga sembilan jam saat perayaan pergantian tahun. Hal ini disebabkan sepeda motor yang tidak disiplin dan tidak menghiraukan imbauan petugas.

Sebagian besar yang mengarah ke Puncak berasal dari wilayah Depok, Tangerang dan Bekasi.

“Kemungkinan mereka hanya mengetahui jalur biasa. Oleh karena itu, jalur alternatif yang sudah dilengkapi fasilitas keselamatan ini menjadi penting. Jangan sampai masyarakat tidak tahu jika ini ada jalur alternatif yang sudah dilengkapi dengan perlengkapan jalan (fasilitas keselamatan jalan) seperti rambu, penerangan jalan, rambu penunjuk dan marka jalan,” katanya.

Baca Juga  Puncak Bogor Selalu Favorit Liburan Nataru, BPTJ Pasang Strategi ini

Suharto menjelaskan bahwa jalur alternatif ini memiliki gradient 6,6 – 6.9%, artinya tanjakan relatif curam.

Oleh karena itu kendaraan dengan cc rendah dan dengan muatan yang banyak kemungkinan besar akan mengalami masalah.

“Kami berharap kepada masyarakat yang memiliki kendaraan di bawah 1300 cc dan muatan lebih dari 5 penumpang untuk tidak melewati jalur ini,” iimbau Suharto.

Tidak hanya itu, dia juga mengungkapkan, jalur alternatif ini sebelumnya adalah jalur yang cukup sepi dan rawan terhadap tindakan kriminal karena kondisinya yang gelap.

Namun dengan adanya perlengkapan jalan berupa alat penerangan jalan ini dapat meningkatkan keamanan dan keselamatan bagi masyarakat.

“Kami mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat dan pemangku yang ada di Kabupaten Bogor dapat bersama-sama menjaga fasilitas keselamatan yang telah disediakan ini. Semoga kita bisa berkolaborasi dengan lebih baik lagi untuk memberikan rasa aman dan selamat bagi masyarakat”, harap Suharto.

Keseluruhan fasilitas ini ke depan akan diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Bogor, dalam hal ini Dinas Perhubungan.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Agus Ridhallah menyampaikan terima kasih kepada BPTJ yang telah membantu melengkapi fasilitas jalan ini.

“Jalur alternatif ini sangat penting untuk memecah kemacetan di Kawasan puncak. Kami berterimakasih kepada BPTJ dan memastikan dukungan untuk pemeliharaan, perbaikan dan pengoperasian fasilitas ini tersedia di APBD kami,” ujar Agus.

Dukungan Perlengkapan Jalan (Fasilitas Keselamatan Jalan)

Fasilitas perlengkapan jalan yang dibangun BPTJ membentang sejauh 11,7 Km dan terdiri dari 18 unit rambu tiang tunggal, 10 unit Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan (RPPJ), serta 52 unit Alat Penerangan Jalan (APJ).

Lima ruas jalan yang telah dilengkapi dengan perlengkapan jalan yaitu Jl. Pertanian sepanjang 2,7 Km dengan 26 unit APJ, 3 unit rambu dan 2 unit RPPJ. Jl. Letjen Suryanta sepanjang 1,2 Km dengan 3 unit rambu dan 1 unit RPPJ. Jl. Cikopo Selatan sepanjang 2,5 Km dengan 4 unit rambu dan 3 unit RPPJ.

Baca Juga  Mulai 1 Januari 2024, Trans Mamminasata Makassar Layani 2 Koridor

Jl. Waru Doyong sepanjang 3,3, Km dengan 13 unit APJ, 5 unit rambu dan 2 unit RPPJ. Jl. Nyiur sepanjang 2 Km dengan 13 unit APJ, 3 unit rambu, dan 2 unit RPPJ.

Hadir pada kesempatan tersebut Kepala Balai Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Kementerian Pertanian, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Direktur Sarana Transportasi Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, dan Inspektur I Kementerian Perhubungan, perwakilan Direktorat Lalu Lintas Jalan Ditjen Perhubungan Darat.

Ramp Check Gabungan

BPTJ bersama stakeholder terkait seperti TNI/Polri, Badan Narkotika Nasional (BNN), Jasa Marga, dan Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor menggelar ramp check gabungan di KM. 45 Ciawi.

Ramp check yang telah digelar sejak 18 hingga 31 Desember 2024 ini dilakukan secara serentak di rest area KM. 45, Kawasan Wisata Taman Safari dan Kawasan Wisata Gunung Mas.

BPTJ juga telah ramp check di terminal-terminal yang berada di bawah pengelolaan BPTJ yaitu Terminal Baranangsiang, Terminal Jatijajar, Terminal Pondok Cabe dan Terminal Poris Plawad.

Suharto mengatakan, rampcheck ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap armada yang dipergunakan untuk masyarakat memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan.

“Kita sudah mulai dari pagi untuk memastikan bus-bus pariwisata yang akan beraktifitas ke puncak sudah memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan. Tadi kita sudah memeriksa kurang lebih 30 armada dan lima di antaranya tidak diizinkan untuk melanjutkan perjalanan ke puncak karena kondisi dari administrasi dan laik jalannya yang tidak dipenuhi,” jelas Suharto.

Kendaraan yang tidak memenuhi persyaratan akan dilakukan proses tilang dan akan disiapkan penggantinya.

“Kami tidak ingin masyarakat yang akan beraktivitas ke puncak ini tergangggu karena kendaraan tadi harus ditahan sehingga kami tetap memfasilitasi masyarakat yang akan beraktivitas ke puncak,” ungkapnya.

Selain cek kendaraan, BPTJ bersama BNN juga memastikan kesehatan pengemudi dalam keadaan sehat dan memastikan tidak mengkonsumsi hal-hal yang dilarang.

Baca Juga  Mulai 1 Januari 2024, Trans Mamminasata Makassar Layani 2 Koridor

Suharto menambahkan bahwa masyarakat saat ini sudah mulai meningkatkan kesadarannya untuk menggunakan kendaraan yang memenuhi syarat karena keselamatan adalah suatu hal yang tidak bisa ditawar.

Dia juga mengimbau masyarakat yang akan berlibur pada saat liburan dapat bijak untuk memilih lokasi wisata.

“Masih banyak tempat yang dimungkinkan untuk merayakan pergantian tahun. Namun demikian, seandainya masyarakat sudah terlanjur masuk ke Kawasan puncak kami sudah mempersiapkan jalur alternatif yang sudah disiapkan perlengkapannya, penerangan jalann, fasilitas keselamatannya, perambuan dan lain sebagainya,” tutup Suharto. (bas)

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion

Advertisement
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *