Connect with us

Transportasi

Tol Bawah Laut Pertama Indonesia Akan Dibangun Di IKN

Published

on

Ilustrasi tol bawah laut di ikn [amazonaws]

IKN, Bindo.id – Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) memiliki mimpi besar untuk mewujudkan hadirnya Jalan Tol Bawah Laut atau immersed tunnel (IMT) pertama di Indonesia.

Pembangunan IMT tersebut akan direalisasikan di Ibu Kota Nusantara (IKN) serta menjadi bagian dari jaringan konektivitas Jalan Tol IKN Seksi 4A dan 4B.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Rachman Arief Dienaputra menyebutkan IMT IKN akan menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dengan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

“Melintasi Sungai Sepaku, IMT IKN didesain dengan panjang rencana 1,82 kilometer,” tutur Rachman Arief Dienaputra, Rabu (2/10/2024).

Strukturnya berupa immerse section yamg memiliki panjang 1,08 kilometer serta bangunan pendekat 0,74 kilometer yang mencakup cut and cover dengan panjang 0,340 kilometer serta U-type 0,4 kilometer.

Konsep desain IMT IKN rencananya memakai single box yang memiliki total lebar penampang 40,8 meter yang terbagi jadi 2 chamber.

Chamber ini fungsinya untuk jalur lalu lintas yang masing-masing terdiri dari 3 lajur 2 arah, dan memiliki lebar 16,25 meter.

Masing-masing jalur tersebut dipisahkan oleh escape/service gallery, yang memiliki kecepatan desain 100 kilometer per jam.

Rachman Arief menuturkan proses konstruksi dilakukan dengan cara menenggelamkan segmen-segmen tunnel precast di dasar sungai selanjutnya distabilkan dengan lockingfill serta backfill.

“Kemudian mengunakan rock protection cover untuk melindungi struktur IMT. Pada prinsipnya IMT IKN mengadopsi teknologi serupa yang juga telah diterapkan di Korea Selatan dan Turkiye,” ujar Rachman Arief.

Namun, IMT IKN mempunyai keistimewaan. Pertama menjadi bagian dari jaringan akses yang dirancang untuk dapat mendukung konektivitas maupun mobilitas di IKN sebagai ibu kota baru. Selaim itu juga menunjang pertumbuhan ekonomi serts sosial di kawasan itu.

Baca Juga  Hari Ini Rombongan Kirab Bendera Merah Putih Dan Teks Proklamasi Berangkat Dari Monas Menuju Ke IKN

Keistimewaan kedua yakni dirancang dengan meminimalisir adanya risiko kerusakan lingkungan serta habitat satwa, menjaga alur pelayaran eksisting, mengurangi sedimentasi, serta peningkatan pada teknologi kontruksi maupun OM Tunnel.

IMT IKN juga menjadi penerapan pertama teknologi konstruksi IMT di Indonesia.

Harapannya penerapan teknologi ini bisa memberikan dukungan penerapan konstruksi berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan saat pelaksanaannya.

Kata Rachman Arief, pembangunan IMT akan berkolaborasi bersama tenaga ahli internasional sehingga diharapkan dapat tercipta transfer of knowledge atau alih pengetahuan pada para insinyur Indonesia.

“Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan pembangunan infrastruktur yang sesuai dengan kondisi geografis Indonesia di mana terdapat banyak sungai dan kepulauan,” ujar Rachman Arief.

Rachman Arief menuturkan sejatinya pembangunan IMT IKN sudah diusulkan pembiayaannya lewat pinjaman luar negeri dengan estimasi total kebutuhan dana yakni sekitar Rp 11,3 triliun.

Saat ini sudah masuk pada Bluebook 2020-2024, dan sudah diusulkan untuk masuk pada Greenbook 2024.

Dengan asumsi proses persiapan pinjaman luar negeri serta lelang selama 1 hingga 2 tahun, maka prediksi realisasi konstruksi akan dimulai pada tahun 2026-2027.

Apabila nantinya IMT ini terbangun serta semua Tol IKN tersambung, maka upaya selanjutnya yaitu diadakan pelelangan untuk pelaksanaan operation management (pengelolaan).

“Skema KPBU bisa dilaksanakan untuk pengelolaan jaringan konektivitas Jalan Tol IKN apabila seluruhnya selesai terbangun,” ujar Rachman Arief.

Total kesuluruhanpanjang jalan tol yang dibangun di IKN yakni membentang 88,54 kilometer. Sejauh ini yang telah terbangun sepanjang 67,65 kilometer.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion