Info Nasional
Game Online Yang Mengandung Kekerasan, LPAI Berharap Langsung Diblokir Pemerintah
Jakarta, Bindo.id – Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) telah berharap pemerintah langsung melakukan pemblokiran pada gim online yang mengandung konten kekerasan tanpa terkecuali.
Komisioner LPAI Titik Suharyati menyebutkan pemerintah tak perlu ragu untuk melakukan pemblokiran pada gim yang mengandung kekerasan. Sebab, menurutnya hal ini bisa menimbulkan dampak negatif bagi tumbuh kembang anak-anak.
“Pemblokiran untuk game online yang penuh dengan kekerasan sudah pasti kami sangat mengharapkan. Seperti tertuang di Permenkominfo Nomor 2 Tahun 2024,” tutur Titik, Minggu (5/5/2024).
Titik mengakui belum terdalat hasil kajian yang komprehensif tentang dampak negatif dari gim online yang mengandung kekerasan.
Akan tetapi, LPAI di berbagai daerah telah menemukan sejumlah kasus anak, yang salah satu pemicunya yakni gim online yang mengandung kekerasan.
“Pendampingan anak korban game online ada dilakukan di beberapa LPAI kabupaten/kota. Ada yang dampaknya putus sekolah, mencuri, stroke dan lain-lain,” ujar Titik.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menekankan, pemerintah tak akan ragu untuk melakukan pemblokiran pada game online yang mengandung kekerasan, apabila gim tersebut telah terbukti mempunyai dampak negatif terhadap anak.
Kata Sandiaga, saat ini pihaknya memang sedang membangun ekonomi digital termasuk juga industri gim daring.
Akan tetapi, dirinya mengakui bahwa terdapat dampak yang tak diinginkan dari game online, diantaranya aksi kekerasan yang dilakukan oleh anak di bawah umur.
Dirinya juga memperoleh laporan langsung dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) setta lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) tentang dampak negatif itu.
“Saya dapat keluhan dari KPAI dan LPAI di mana satu game menimbulkan beberapa tindakan kekerasan dan juga kekerasan anak di bawah umur,” tutur Sandiaga, dikutip dari Warta Kota, Jumat (3/5/2024).
Kata Sandiaga, saat ini Kementerian Parekraf masih menanti hasil kajian utuh dari KPAI maupun LPAI sebelum melakukan tindakan game online tersebut.
Dirinya juga akan melakukan koordinasi bersama Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo).
Apabila hasil kajian menyeluruh telah membuktikan bahwa sebuah game online memiliki dampak negatif terhadap anak, maka pemerintah akan mengambil tindakan.
“Kami menyampaikan bahwa, kami tidak akan ragu-ragu untuk menindak tegas termasuk pemblokiran dari game tersebut jika memang situasi yang mengharuskan melindungi anak-anak kita,” ujar Sandiaga.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut menyebutkan demi mencapai Indonesia emas tahun 2045, maka harus ada perlindungan pada anak-anak Indonesia. Sehingga, Sandiaga menyebutkan tak diperbolehkan anak-anak Indonesia ketagihan bermain game online yang bisa menyebabkan aksi kriminalitas.
Sandiaga juga ikut mempunyai pengalaman saat berkunjungan ke Bogor.
Tangannya ketika itu dipegang oleh seorang ibu yang menuturkan bahwa anaknya kecanduan game tembak-tembakan.
“Ini merusak masa depannya karena mereka mulai pinjam uang dari teman-temannya dan akhirnya menghabiskan dana yang banyak. Ini akan kami kumpulkan dan kami sampaikan ke Kominfo untuk segera ditindak,” tandasnya.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion