Info Nasional
Batik Sekar Arum Sari Jadi Seragam Batik Baru Untuk Haji Indonesia 2024
Jakarta, Bindo.id – Batik Sekar Arum Sari telah resmi jadi seragam batik baru jemaah haji Indonesia 2024.
Menteri Agama (Menag RI) Yaqut Cholil Qoumas telah merilis peluncuran batik ini pada hari Selasa (12/12/2023).
Seragam batik tersebut memilikiwarna ungu dan terinspirasi dari melati putih, motif kawung, motif truntum, motif songket dan tenun, serta burung garuda.
Motif batik ini mengambil filososfi puspa nasional Indonesia dan digambarkan sebagai bunga melati putih.
Bunga melati putih ini melambangkan simbol kesucian, keagungan, kesederhanaan, ketulusan, keindahan, serta rendah hati.
Pemilihan batik dilaksanakan lewat Sayembara Desain Batik Jemaah Haji Indonesia. Sayembara ini digelar pada bulan Agustus 2023.
Sony Adi Nugroho merupakan pemenang sayembara usai menyingkirkan 9 finalis lainnya.
Sayembara Desain Batik Jemaah Haji Indonesia turut melibatkan 5 dewan juri.
Dewan juri dalam kesempatan ini diketuai oleh Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama Eny Retno Purwaningtyas.
Empat dewan juri lainnya bernama Komaruddin Kudiya sebagaj Ketua Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia atau APPBI, Irna Mutiara sebagai Desainer atau Perancang Busana, Monika Jufry sebagai Desainer atau Perancang Busana, dan Yufie Safitri Sobari sebagai Desainer atau Perancang Busana dan Akademisi.
“Malam ini kita meluncurkan batik baru untuk jemaah haji. Kita tahu, Jemaah haji bukan hanya spiritual saja, mereka juga sekaligus menjadi duta, sepantasnya pakaian yang akan digunakan adalah pakaian yang mewakili Indonesia,” ujar Menag Yaqut dilansir pada Rabu (13/12/2023).
Menag yang sering disapa dengan Gus Men ini ikut memberikan apresiasi kepada pemenang sayembara. Hal tersebut dibuktikan dengan hadiah senilai Rp78 juta yang diperoleh Sony Adi Nugroho.
“Bagi yang memenangkan tentu ada apresiasi, yaitu Rp78 juta. Tapi yang paling penting, Insya Allah juga yang buat dan mendesain mendapat amal soleh dari batik yang digunakan oleh para jemaah,” tutur Menag.
Gus Men berpendapat batik tak hanya sekadar fashion, namun juga sebagai identitas bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, penting apabila batik yang diluncurkan tersebut dapat mewakili identitas bangsa.
“Di forum G20 pimpinan negara juga menggunakan batik saat gala diner. Karena itu kita patut berbangga memiliki batik,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Hilman Latief menyebutkan batik baru itu akan menggantikan batik sebelumnya yang sudah dipakai mulai 2011 silam. Dirinya menuturkan batik itu belum mewakili identitas Indonesia sepenuhnya.
“Batik sebelumnya sudah lebih 10 tahun digunakan, dan ternyata belum sepenuhnya mewakili identitas Indonesia. Banyak yang belum mengenali seragam batik Indonesia. Karena itu, kami menyelenggarakan sayembara untuk batik baru,” terangnya.
Hilman menuturkan seragam batik baru jemaah haji tersebut akan diproduksi dengan menggunakan metode cap. Hal ini tentu akan melibatkan banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang sudah sesuai berdasarkan standar Kemenag.
Dirinya memprediksi per jemaah memerlukan 3 meter kain untuk satu batik. Sehingga, banyak pelaku UMKM yang dilibatkan saat proses pembuatannya. Menurutnya hal ini sebagai bentuk kepedulian kepada mereka.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion