Info Nasional
MUI Sebut Daftar Produk Boikot Yang Beredar Di Internet Itu Hoaks
Jakarta, Bindo.id – Majelis Ulama Indonesia (MUI) tak pernah merilis daftar produk Israel maupun afiliasinya yang harus diboikot seperti yang sudah beredar di internet.
MUI juga tak pernah mengharamkan produk-produk Israel maupun afiliasinya, seperti yang beredar di media sosial beberapa waktu ini.
Hal ini telah disampaikan oleh Sekretaris Komisi Fatwa MUI Miftahul Huda tentang beredar diinternet daftar produk-produk Israel maupun afiliasinya yang disarankan oleh MUI agar diboikot.
“Jadi, MUI tidak berkompeten untuk merilis produk Israel, atau yang terafiliasi ke Israel,” tuturnya, Rabu (15/11/2023).
Dia mengarakan bahwa yang diharamkan bukanlah produknya, namun aktivitas dukungannya.
Dirinya menuturkan MUI juga tak berhak untuk melakukan pencabutan produk-produk yang telah memiliki sertifikasi halal.
“Jadi, misalnya produk itu sudah bersertifikat halal, maka kita tidak berhak untuk mencabutnya,” ujarnya.
Sebab, sistem sertifikasi halal tersebut melibatkan banyak pihak. Dia mengaku pihaknya tak pernah merilis daftar produk tersebut.
Dirinya juga menuturkan MUI sama sekali belum mengerti apakah produk-produk yang beredar di internet tersebut memang benar-benar produk Israel maupun afiliasinya atau tidak.
“Yang jelas, MUI sama sekali tidak pernah merilis daftar produk itu,” tuturnya.
Dia berpendapat yang membuat daftar produk tersebut yakni pihak lain serta sama sekali bukan berasal dari MUI.
“Itu dari pihak lain ya, bukan MUI. Kami tidak merilis,” tegasnya.
Seperti diketahui, baru-baru ini di media sosial telah beredar daftar produk pro Israel, walaupun MUI sendiri belum mengumumkan nama-nama produk yang harus diboikot.
Warganet memberikan kesimpulan produk-produk berikut inilah yang diboikot.
Walaupun belum ada konfirmasi pasti dari brand-brand itu apakah benar-benar pro Israel atau tidak.
Produk-produk itu adalah fast food McDonalds, KFC, Pizza Hut, Burger King, Starbucks serta Subway.
Pada kategori sabun, sampo, deterjen yaitu rinso, Molto, Pasta Gigi, Pepsodent, Close Up, Sensodyne, Oral-B, Pantene, Sunsilk, Lifebuoy, Lux, Vanish, Johnsons, Cif, Fairy, Colgate, Listerine, Head & Shoulder.
Padakategori cokelat dan snack yakni KitKat, Magnum, Oreo, Danone, Lays, Kraft, Pringles, Biskuat, Twix, Mars, Doritos, Cheetos, Milo, Pringles, Lays, M&Ms dan Cornflakes.
Sedangkan pada teh kemasan, yaitu Sariwangi, Lipton, Nestea. Sedangkan pada kategori penyedap rasa yakni Royco, Knorr dan Maggi.
Kategori minuman kemasan, yaitu Aqua, Vit, Coca Cola, Pepsi, Fanta, Sprite, Nestle, Nescafe, Starbucks, 2 Tang.
Pada kategori susu keju, dan sereal yaitu Dancow, Koko Krunch, Nestle, Nesquik, Kraft, Kellogg’s.
Pada produk kecantikan yaitu Garnier, L’oreal, Nivea, Ponds, Vaseline, The body shop, Victoria’s Secret, Clean & Clear, Maybelline, Estee Lauder serta Revlon.
Produk-produk lainnya, yaitu pakaian dan sepatu Puma, Nike, Adidas, Calvin Klein, Levis, Chanel, Gucci, H&M, GAP, Marks & Spencer, Monster, Boss, Hugo, Timberland, Giorgio Armani, AIA, II, Converse All Star, DKNY, Lancome, Tommy Hilfiger, Champion dan Reebok.
Pada kategori deodorant yakni Rexona dan Dove.
Kategori hiburan yakni Disney Pictures, National Geographic, 20 Fox, CNN 12.
Kategori mal atau supermarket yakni Carrefour dan 7 eleven 13.
Kategori produk kesehatan yaitu Vicks dan Scott. Kategori popok atau pembalut yakni Pampers, Kotex.
Kategori saus dan kecap yakni Heinz, Bango, ABC 16.
Brand lainnya yaitu Danone, Unilever, Nokia, Motorola, Ford dan Chevrolet.
Beberapa waktu lalu juga sempat ada trending topik memakai hastag #tolakdanoneaqua.
Netizen menanggapi trending ini dengan beragam.
Sebab hanya Aqua saja yang disorot padahal terdapat puluhan merek lain yang juga telah beredar di internet.
Netizen ada yang mengaitkannya dengan persaingan usaha antar produsen AMDK yang memanfaatkan adanya isu boikot ini.
Direktur Eksekutif Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), Muti Arintawati menuturkan produk-produk makanan dan minuman yang telah bersertifikat halal tetap halal serta tak haram dikonsumsi.
Dirinya berpendapat apabila secara zatnya atau produknya, perubahan halal jadi haram terjadi apabila ada pemakaian bahan haram atau ada kontaminasi dari fasilitas maupun lingkungan yang mengakibatkan masuknya bahan haram pada produknya.
Dirinya juga membantah ada fatwa MUI yang mengharamkan produk-produk Israel maupun afiliasinya.
“Sepemahaman saya, fatwa MUI tidak mengharamkan produknya tapi mengharamkan perbuatan yang mendukung Israel,” jelasnya.
Sebelumnya, organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) juga menyerukan kepada masyarakat Indonesia supaya lebih baik memberikan donasi bantuan kemanusiaan dan mengadakan diplomasi internasional di PBB daripada mengadakan aksi boikot pada produk-produk sekutu Israel yang justru akan membuat rugi masyarakat Indonesia sendiri.
NU akan berusaha memberi dukungan kepada pemerintah untuk melakukan penggalangan dukungan internasional di PBB supaya serangan Israel ke masyarakat Palestina dapat segera dihentikan.
“Memberikan donasi bantuan kemanusiaan ke Palestina itu yang paling penting untuk kita lakukan, termasuk juga diplomasi internasional di PBB,” ujar Ketua PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi.
Gus Fahrur berpandat seluruh masyarakat Indonesia dapat medukung penghentian serangan Israel ke Palestina sesuai dengan kemampuan, minimal dengan doa.
“Ketimbang melakukan hal-hal yang justru merugikan masyarakat sendiri seperti aksi boikot,” ujarnya.
“Semoga doa kita dikabulkan Allah. PBNU secara khusus sudah memerintahkan kepada warganya untuk berdoa qunut nazilah,” imbuhnya.
Dirinya memiliki harapan supaya tak ada pihak manapun memanfaatkan konflik Israel-Palestina untuk melakukan adu domba masyarakat.
“Ya, jangan sampai ada kerusuhan di negara kita tercinta. Lakukan cara terbaik untuk mendukung kemerdekaan Palestina,” ujarnya.
Tak boleh ada yang mengail di air keruh dengan memanfaatkan suasana dan membuat keributan apalagi terorisme.
“Kita dukung kemerdekaan Palestina dengan cara yang lebih baik,” sarannya.
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah juga memberikan imbauan kepada seluruh pihak di tanah air agar menyikapi perang Israel-Palestina dengan cara rasional dan arif serta tak terprovokasi dengan berbagai informasi provokatif, hoaks, maupun menyesatkan yang disampaikan oleh pihak-pihak tertentu yang kemungkinan memanfaatkan perang ini demi kepentingan politik tertentu maupun yang berpotensi menciptakan masalah di dalam negeri.
“PP Muhammadiyah mendesak kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk segera mengambil langkah-langkah politik dan diplomatik dengan melibatkan pihak-pihak terkait, khususnya Israel-Palestina untuk menghentikan perang, melakukan gencatan senjata, dan melakukan perundingan damai,” pernyataan dari PP Muhammadiyah dalam rilis yang ditandatangani oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti.
PP Muhammadiyah juga mengimbau kepada umat Islam untuk memanjatkan doa serta shalat ghaib untuk kaum muslimin yang jadi korban perang.
Dan juga memohon kepada Allah supaya perang segera berakhir serta masyarakat dunia dapat hidup damai dan sejahtera.
Tentang adanya ajakan untuk melakukan boikot produk-produk negara sekutu Israel saat menyikapi peperangan ini, Abdul Mu’ti menuturkan bahwa dirinya memahami serta menghormati seruan itu.
“Tapi, bagi konsumen muslim, mereka merasa tidak ada masalah sepanjang produk yang dikonsumsi halal,” pungkasnya.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion