Connect with us

News

Pertamina Pastikan Pasokan Normal Meski Ada Kasus Pencurian Avtur Di Kualanamu

Published

on

Sindikat pencurian avtur di Kualanamu [kumparan]

Jakarta, Bindo.id – Pertamina lewat anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, memberikan apresiasi kepada TNI Angkatan Laut (AL) Lantamal I Belawan.

Apresiasi ini diberikan sebab TNI Angkatan Laut (AL) Lantamal I Belawan sudah mengamankan dan melakukan penindakan pencurian avtur (illegal tapping) pada pipa penerimaan Aviation Fuel Terminal (AFT) Kualanamu, Sumatera Utara.

Susanto August Satria selaku Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, menuturkan Pertamina Patra Niaga memberikan apresiasi Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut I (Danlantamal I) Brigjen TNI (Mar) Jasiman Purba, S.E., CHRMP, dan Tim Fleet One Quick Response (F1QR) TNI AL Lantamal I Belawan yang sudah berhasil melakukan penindakan pencurian avtur itu.

“Pertamina Patra Niaga mengapresiasi langkah sigap dari TNI AL Lantamal I Belawan dalam melakukan pengamanan dan penindakan terhadap illegal tapping pada pipa penerimaan AFT Kualanamu,” tutur Satria, dikutip dari siaran pers Pertamina Patra Niaga, Jumat (14/2/2025).

“Keamanan dan kelancaran distribusi energi, khususnya bahan bakar pesawat, merupakan hal yang sangat penting, dan kami terus berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk memastikan distribusi energi tetap terjaga,” tuturnya.

Dirinya menuturkan stok avtur di Sumatera Utara keadaan masih aman serta kegiatan operasional AFT Kualanamu juga berjalan lancar.

Pertamina Patra Niaga juga memiliki komitmen untuk terus mendorong peningkatan pengawasan pada distribusi avtur demi mencegah kejadian serupa di masa yang akan datang.

“Kami pastikan bahwa pasca pengungkapan pencurian ini, pasokan avtur di Kualanamu tetap berjalan normal. Kami juga sudah melakukan pelaporan kepada Polres Deli Serdang atas pencurian bahan bakar avtur ini yang menurut kami merupakan tindak pidana dengan pemberatan,” ujar Satria.

Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut berharap dukungan dari berbagai pihak, termasuk juga pemerintah daerah, TNI, Polri, Aparat Penegak Hukum (APH), maupun masyarakat untuk memastikan keamanan distribusi energi (BBM dan avtur) dapat berjalan dengan lancar.

Baca Juga  Pertamina Patra Niaga Komitmen Awasi Pengisian LPG di SPBE dan SPPBE di Wilayah Sukabumi

Masyarakat juga diimbau agar ikut melaporkan apabila mengetahui adanya aktivitas pencurian avtur.

“Untuk itu, kami berharap adanya dukungan penuh dari APH dalam menindak tegas para pelaku untuk menjaga kelancaran operasi penyaluran avtur. Kami juga mengimbau masyarakat untuk turut serta dalam melaporkan aktivitas mencurigakan terkait ilegal tapping dan penyalahgunaan avtur agar keamanan pasokan energi tetap terjaga,” ujar Satria.

Sindikat pencuri bahan bakar pesawat atau avtur terjadi di Deli Serdang, Sumatera Utara. Para pencuri ini melakukan aksinya dengan cara melubangi pipa bawah laut serta memasang selang khusus untuk menyedot avtur langsung ke tangki penyimpanan mereka.

Aksi tersebut terbongkar usai tim Fleet One Quick Response (F1QR) TNI Angkatan Laut Lantamal I Belawan melakukan penggerebekan lokasi penyimpanan avtur curian di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Selasa (11/2/2025).

“Jadi modus pencurian BBM milik Pertamina ini dilakukan dengan melubangi pipa bawah laut dan memasang selang yang terhubung ke tangki di gudang penampungan,” ujar Komandan Pos Angkatan Laut Pantai Labu, Letda Marinir Olpen Situmorang, Rabu (12/2/2025).

Pada operasi itu, ada 3 pelaku diringkus. Ketiga pelaku tersebut berinisial AR (47), IW (31), dan H (43). Salah satu di antaranya merupakan pengelola obyek wisata Pantai Dewi Indah.

Komandan Pos Angkatan Laut Pantai Labu, Letda Marinir Olpen Situmorang, menyebutkan sindikat ini sudah beroperasi mulai tahun 2022.

Dalam satu kali aksi, para pelaku dapat mencuri hingga sebanyak 30 kiloliter (kl) avtur milik Pertamina yang digunakan untuk pesawat di Bandara Kualanamu.

Di tempat kejadian, petugas melakukan penyitaan sebanyak 29 tangki yang berkapasitas 1 kl. Selain itu, ada 2 drum yang berisi sekitar 220 liter avtur juga disita petugas.

TNI AL saat ini menjalin koordinasi dengan Polresta Deli Serdang untuk melakukan pengusutan jaringan pencurian ini lebih lanjut, termasuk juga ke mana para pelaku tersebut menjual avturnya.

Baca Juga  KA Bandara YIA dan Kualanamu Alami Perubahan Jadwal Mulai 1 Juni 2023

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, menuturkan berdasarkan hasil pemeriksaan awal, nilai kerugian akibat pencurian avtur ini diprediksi mencapai Rp 400 juta.

“(Kerugiannya) sekitar Rp 400 jutaan dengan barang bukti, kalau tidak salah ada 29 lebih tangki, berarti sekitar 30 kiloliter, (total kerugian) sekitar Rp 400 jutaan,” ujar August saat di kantornya, Kamis (13/2/2025).

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion