News
Imbas Kasus Penembakan Bos Rental Mobil, TNI AL Akan Evaluasi Pemakaian Senpi Anggotanya
Jakarta, Bindo.id – TNI Angkatan Laut (AL) lewat Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) RI, Laksdya TNI Denih Hendrata, menyampaikan akan melakukan evaluasi pemakaian senjata api (senpi) anggotanya.
Hal ini dilakukan dampak kasus penembakan bos rental mobil di rest area Tol Tangerang-Merak yang terjadi pada Kamis (2/1/2025).
“Untuk evaluasi nanti kita akan evaluasi. Bagaimana ke depan penggunaan senjata api ini,” ujar Denih Hendrata saat konferensi pers di Markas Koarmada RI, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025).
Denih juga menerangkan, senjata api yang dipakai oleh terduga pelaku penembakan di rest area Tol Tangerang-Merak memang melekat.
Kata Denih, terduga pelaku yang berasal dari anggota TNI AL tersebut adalah ajudan.
“Tapi penggunaan senjata melekat itu adalah pengamanan diri dan siapa yang menjadi tanggung jawab pengamanan atasannya itu. Karena kalau misalnya terjadi sesuatu terhadap atasannya, maka orang yang pertama melekat itu yang mengamankan,” ujar Denih.
Dirinya menyebutkan senjata api itu juga kemungkinan dipakai untuk alat membela diri saat terancam atau terdesak.
Denih mengatakan senjata api itu memang sedang dibawa sebab sifatnya melekat pada ajudan. Akan tetapi, Denih tidak mengatakan secara rinci siapa ajudan yang dikawal oleh anggota TNI AL terduga pelaku penembakan tersebut.
“Nah ini mungkin ada senjata api dan itu pun senjata apinya kan dibawa. Mungkin sementara itu,” tutur Pangkoarmada RI.
Di kesempatan yang sama, Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Danpuspomal) Laksamana Muda TNI Samista menyebutkan hanya satu oknum anggota TNI AL yang melakukan penembakan kepada bos rental mobil di Rest Area Km 45 Tol Tangerang-Merak.
Akibat penembakan tersebut, satu orang dinyatakan meninggal dunia, serta satu orang lainnya masih menjalani perawatan.
“Yang melakukan penembakan itu satu orang, nembak kedua (korban),” ujar Samista ketika konferensi pers di Markas Koarmada RI, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025).
Berdasarkan hasil pengecekan rekaman closed-circuit television (CCTV) di lokasi, dirinya mengatakan sempat terjadi keributan.
“Yang dikeroyok itu tadi yang baru keluar dari toilet, dikeroyok. Jadi ada satu keributan, di situlah anggota yang menembak itu,” ujarnya.
“Jadi bukan dua anggota yang menembak, tapi satu anggota yang menembak. Dan semua anggota sudah kita amankan,” sambungnya.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion