Kesehatan
Indonesia Dilanda Suhu Panas, Hindari Heat Stroke dengan Cara Ini
Kesehatan, Bindo.id – Heat Stroke menjadi salah satu kondisi gawat darurat yang perlu diwaspadai saat suhu panas. Pasalnya, ketika tidak mendapat penanganan medis secara cepat, heat stroke dapat memicu komplikasi berbahaya hingga kematian.
Beberapa hari belakangan ini, Indonesia memang sedang dilanda suhu yang lebih panas dari biasanya.
Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Jumat (3/5/2024), melalui rilis resminya mengungkapkan bahwa suhu panas di Indonesia terjadi karena sebagian wilayah mulai memasuki awal kemarau. Sementara sebagian wilayah lainnya baru mengalami periode peralihan musim.
Dalam rilis resmi Kementerian Kesehatan, Selasa (7/5/2024), Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai terjadinya suhu tubuh yang terlalu tinggi (heat stroke) akibat suhu panas ini.
“Tentunya kita perlu mewaspadai suhu panas ini. Salah satu penyakit yang mungkin muncul adalah heat stroke,” ungkap Siti.
Selain itu, penting untuk setiap orang mengenali gejala hingga cara mencegah terjadinya heat stroke. Terutama, di kondisi cuaca dan suhu panas seperti saat ini.
Apa Itu Heat Stroke?
Melansir dari laman P2P Kemenkes, heat stroke adalah kondisi kegawatdaruratan medis yang terjadi pada tubuh akibat suhu panas.
Tubuh kemudian tidak mampu mengontrol suhu badan sehingga meningkat lebih cepat mencapai 41° C dalam waktu 10-15 menit.
Orang yang terkena heat stroke dapat mengalami gangguan pada organ dan sistem saraf. Bahkan, jika tidak segera ditangani secara medis, maka heat stroke dapat menyebabkan kematian.
Siapa saja yang berisiko terkena heat stroke? Semua orang dapat mengalami heat stroke saat terpapar suhu panas ekstrim di luar batas toleransi tubuhnya.
Namun, risiko lebih tinggi ada pada bayi, lansia, orang-orang yang banyak beraktivitas di luar ruangan, dan orang yang sedang dalam kondisi sakit.
Gejala Heat Stroke
Penting untuk mengetahui gejala heat stroke agar kondisi ini dapat diatasi dengan segera sebelum penderitanya kehilangan kesadaran atau koma.
Berikut ini gejala heat stroke yang perlu diwaspadai:
- Suhu tubuh meningkat hingga mencapai 40° C atau lebih.
- Sakit kepala.
- Pusing.
- Kulit kering dan memerah.
- Mual dan muntah.
- Respon melambat.
- Jantung berdebar kencang.
- Tidak muncul keringat walaupun suhu tubuh tinggi.
- Lemah otot dan kram.
- Ada perubahan perilaku, seperti gelisah, cepat marah, atau kebingungan.
- Kejang.
- Pingsan.
Cara Mencegah Heat Stroke
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya heat stroke, yaitu:
- Menjaga asupan cairan tubuh agar tidak dehidrasi. Perbanyak minum air putih tanpa menunggu haus.
- Hindari minuman tinggi gula, es, atau yang mengandung kafein dan alkohol.
- Gunakan pakaian tertutup (lengan panjang dan celana panjang) yang longgar dan berwarna terang. Pastikan juga bahan pakaiannya ringan dan mudah menyerap keringat.
- Gunakan pelindung kepala seperti payung dan topi dengan tepian yang lebih lebar.
- Gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 untuk lebih maksimal melindungi kulit.
- Jika cuaca sedang sangat terik, jangan memaksakan beraktivitas terlalu lama di bawah sinar matahari. Sesekali beristirahatlah di tempat teduh kurang lebih 30 menit untuk menetralkan kembali suhu tubuh.
- Jaga suhu tubuh tetap stabil dengan mengusap bagian leher, lengan, atau kaki dengan handuk basah. Pada kondisi tertentu, Anda juga dapat menyemprotkan wajah dengan sedikit air menggunakan sprayer.
- Jangan berada di dalam tempat tertutup terlalu lama jika suhu udara sedang panas. Apalagi, jika tempat tersebut tidak memiliki sirkulasi udara dan pendingin yang memadai. Termasuk, jangan berada lama di dalam mobil tertutup yang sedang parkir.
Jika melihat data dari BMKG, suhu panas yang melanda Indonesia masih akan terjadi hingga Agustus atau September mendatang.
Oleh sebab itu, jaga kesehatan dan atur jadwal aktivitas luar ruangan jika suhu udara sedang tidak bersahabat.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion