Bisnis
Filosofi dan Makna Logo Pohon Hayat Yang Jadi Identitas IKN
Jakarta, Bindo.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pengumuman logo Pohon Hayat menjadi identitas visual Ibu Kota Nusantara (IKN).
Logo ini resmi diluncurkan pada hari Selasa (30/5/2023). Pemilihan logo Pohon Hayat sesuai dengan hasil voting terbuka, dilansir dari unggahan akun Instagram @jokowi. Voting ini diikuti lebih dari 500 ribu masyarakat Indonesia yang menjadi pemilih.
Logo ini adalah karya Aulia Akbar yang merupakan desainer grafis berdomisili di Bandung. Dirinya lulusan ITENAS dan merupakan co-founder POT Branding House.
Logo ini artinya menjadi pohon kehidupan. Semangat pembangunan IKN dianggap sesuai dengan Filosofi Pohon Hayat.
Pada logo tersebut terdapat filosofi yang selaras dengan semangat pembangunan IKN. Menumbuhkan rasa bangga terhadap jati diri bangsa Indonesia menjadi negara dan bangsa yang besar dan majemuk.
Selain itu, kesadaran masyarakat diharapkan dapat tumbuh untuk menjaga alam dan lingkungan serta ekosistemnya.
“dapat menggugah kesadaran masyarakat untuk menjaga alam dan lingkungan beserta ekosistemnya,” unggahan Jokowi, Rabu (31/5/2023).
Dilansir dari website IKN, inspirasi logo ‘Pohon Hayat Nusantara’ berasal dari bentuk penghayatan simbolisme pohon yang ada di barat hingga timur Indonesia.
Filosofinya, Pohon Hayat menjadi representasi kosmologis yang universal pada budaya Indonesia.
Penjabaran maknanya yaitu 5 akar di bagian bawah pada logo tersebut menjadi lambang Pancasila
Selanjutnya ada 7 batang yang berada di bagian tengah menjadi representasi 7 pulau besar di Indonesia.
Bunga 17 kelopak yang berada di bagian atas merepresentasikan tanggal kemerdekaan Republik Indonesia.
Pada logo tersebut juga ada gambar siluet perisai yang berbentuk heksagon. Siluet perisai ini menjadi simbol pertahanan.
Sedangkan, penggambaran alur yang terdapat pada simbol tersebut merupakan alur sungai yang merepresentasikan topologi nusantara.
Logo tersebut menggambarkan sumber kehidupan dan kekayaan hayati yang melimpah di Indonesia.
Dilansir dari laman Instagram @adgi.pusat, Selasa (30/5/2023), rancangan tersebut disuarakan oleh font IKN Sutasoma dan terinspirasi dari aksara Pallawa.
Aksara ini merupakan salah satu aksara tertua yang ada di Asia Tenggara. Aksara ini ditemukan di Kutai, Kalimantan.
Rancangan ini mempunyai bentuk yang universal namun mengakar yang terbalut pada bentuk merayakan kemerdekaan peradaban baru Indonesia, dilansir dari tribunnews.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion