Bisnis
Dinas KUKM Jatim Terus Tingkatkan Daya Saing dan Skala Usaha KUKM
Bisnis, Bindo.id – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) terus berupaya meningkatkan daya saing dan skala usaha KUKM supaya semakin menambah kontribusi dalam penguatan ekonomi nasional.
Analis Kebijakan Ahli Muda, Dinas KUKM Jatim, Anjik Sudityantoro, menyampaikan survei Badan Pusat Statistik (BPS) tentang 3 (tiga) kendala utama yang dihadapi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk bisa berkembang.
Pertama, sulitnya para pelaku UMKM mengakses permodalan atau likuiditas.
Kedua, persaingan yang semakin ketat sebagai imbas dari diterapkannya perdagangan bebas di Indonesia yang membuat banyak produk lokal tersingkirkan oleh produk- produk dari luar negeri.
Ketiga, kendala pemasaran yaitu kurangnya adaptasi teknologi dalam pemasaran sehingga menyebabkan UMKM kesulitan untuk mengetahui potensi pasar terkini, menambah peluang pasar baru, serta mengoptimalkan penjualan.
“Tiga permasalahan utama ini perlu segera diatasi,” kata Anjik dalam Rapat Peningkatan Kapasitas Kewirausahaan, di Sidoarjo, Senin (19/6/2023) seperti dipublikasikan Dinas KUKM Jatim.
Dalam rapat yang diikuti oleh 30 orang pelaku UKM binaan PT. HM. Sampoerna dan PT. Bank Syariah Indonesia ini, Anjik memaparkan ekonomi Indonesia saat ini bergerak menuju ekonomi kreatif yang berfokus pada berbagai pengembangan berbagai ide dan gagasan kreatif sebagai acuan utama dalam pergerakan suatu ekonomi.
Sistem ini mengandalkan kreativitas dan ide dari sumber daya manusia sebagai poin utama dalam suatu kegiatan ekonomi.
“Perkembangan teknologi merupakan potensi yang sangat besar bagi pelaku usaha baru untuk bisa mengembangkan usahanya terutama dalam sektor ekonomi kreatif seperti kuliner, fesyen, kriya, arsitektur, desain produk, desain interior, musik, seni rupa, periklanan, penerbitan, film animasi, video, fotografi, dan sebagainya,” terangnya.
Oleh karena itu, lanjut Anjik, dengan adanya program pembinaan dari PT H.M. Sampoerna dan Bank Syariah Indonesia yang didukung penuh oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur ini dapat membangun ekosistem yang kuat bagi pengembangan usaha KUKM Jawa Timur.
Sebagai pemateri pada kegiatan kali ini adalah Kukuh Dwi Kristianto dari PT. H.M. Sampoerna, dan Ahmad Rivai dari PT. Bank Syariah Indonesia (BSI).
Kukuh Dwi Kristianto menjelaskan mengenai beberapa program dari PT. H.M. Sampoerna yang diberikan dalam upaya pembinaan kepada para pelaku UMKM, seperti Sampoerna Untuk Indonesia (SUI), Sampoerna Entrepreneurship Training Centre (SETC), dan Sampoerna Retail Community (SRC).
Selain itu, juga ada program Sampoerna Rescue (SAR) yang merupakan wujud nyata kontribusi PT. H.M. Sampoerna untuk merangsang kesiapsiagaan dan keterampilan masyarakat untuk tanggap darurat dan evakuasi jika terjadi bencana alam.
Pada pemaparan materi selanjutnya, Ahmad Rivai menyampaikan bahwa PT. BSI sampai dengan Maret 2023 telah menyalurkan sebanyak Rp 3,4 triliun untuk membantu pembiayaan para pelaku UMKM.
Selain itu, ada beberapa program BSI yang ditujukan untuk peningkatan kapasitas UMKM.
Di antaranya, mendorong terciptanya ekosistem halal, membangun BSI UMKM Centre yang mempunyai fungsi untuk pelatihan UMKM, untuk sarana bertukar informasi dan konsultasi, display produk UMKM, Co-Working Space, tempat bertemunya komunitas UMKM BSI, dan branding UMKM binaan BSI.
Dalam upaya mendukung kegiatan UMKM, BSI juga melakukan koordinasi dengan regulator/pemerintah, seperti Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Kementerian KUKM, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, universitas, dan konsultan.
“Baik perbankan, pelaku UMKM maupun regulator maupun pemerintah harus saling bersinergi satu sama lain untuk menciptakan kegiatan ekonomi yang kondusif dengan ekosistem yang saling mendukung,” jelas Ahmad Rivai.
Sumber : Dinas Kominfo Pemprov Jatim
Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion