Alasan Indonesia Sering Lakukan Impor Bawang Putih

Jakarta, Bindo.id – Kebutuhan bawang putih di dalam negeri tiap tahun memerlukan sebanyak 669.000 per ton.

Saat ini Indonesia hanya dapat memproduksi sebanyak 23.000 ton per tahunnya. Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi di Komisi IV DPR RI menyampaikan pernyataan tersebut.

Arief menuturkan Indonesia harus melakukan impor bawang putih lebih dari 90% demi memenuhi kebutuhan di dalam negeri, sebab produksi dalam negeri masih kurang.

“Ini update neraca bawang putih yang kanan adalah update importasi sampai dengan 29 mei 2023,” ujar Arief, Senin (5/6/2023).

Produksi di dalam negeri, Kata Arief hanya sebanyak 23.000 ton. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan tiap bulannya, Indonesia perlu pasokan bawang putih sekitar 55.000 ton.

Poduksi dalam negeri sebanyak 23.000 ton tersebut, belum dapat memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mempertanyakan kepada Arief tentang kebutuhan bawang putih tersebut.

“Jadi kalau produksi dalam negeri 23.000 ton itu. Untuk satu bulan nggak cukup ya? gitu kan?” kata Sudin.

“Iya, Ketua,” ujar Arief.

Arief memberikan rekomendasi impor bawang putih sekitar 849.000 ton. Sedangkan izin impor yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan hanya 176.000 ton.

Realisasi bawang putih yang sudah masuk di Indonesia sekitar 137.000 ton. Sudin menduga ada kejanggalan di balik mahalnya serta menipisnya bawang putih yang ada di pasaran.

Dirinya juga memperoleh laporan bahwa pasokan bawang putih di pasaran ada keterlambatan.

“Ini seperti ada sesuatu yang agak janggal. Kenapa saya katakan janggal? nanti hukum dagang akan berlaku lagi, barang kosong, harga naik, yang diuntungkan spekulan juga,” tutur Sudin, dilansir dari detikcom.

Sudin meminta agar masalah ini dapat jelas sebab di pasaran mulai ada keluhan pasokan bawang putih terhambat atau terlambat.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion