Connect with us

Bisnis

Perizinan Rumit Dikeluhkan Pengusaha Tambak Udang Kepada Wapres

Published

on

Pengusaha tambak udang bertemu dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin [okezone]
Pengusaha tambak udang bertemu dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin [okezone]

Jakarta, Bindo.id – Pengusaha tambak udang yang bergabung pada Shrimp Club Indonesia (SCI) mengutarakan keluhannya tentang izin usaha yang dirasa berbelit. Keluhan tersebut disampaikannya saat bertemu Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Mereka bertemu di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (8/5/2023).

Ketua SCI Haris Muhtadi menyebutkan proses perizinan pengusaha tambak udang berbelit. Proses perizinan setidaknya ada 21 item. Hal inilah yang menjadikan pengusaha sulit mencapai target produksi udang yang telah ditentukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

“Produksi udang nasional target dari KKP pada 2024 itu naik 2,5 kali lipat,” tutur Haris pada siaran pers Sekretariat Wakil Presiden.

Pihaknya merasa kesulitan sebab di lapangan banyak menemui kendala, terlebih tentang perizinan yang jumlahnya sebanyak 21 item. Dirinya menuturkan jumlah perizinan yang harus diurus cukup banyak.

Selain itu perizinan juga diperumit dengan proses pengurusan izin yang melibatkan lima kementerian dan lembaga yang berbeda. Peraturan pemerintah pusat dan daerah yang tak sinkron juga dirasa telah mempersulit operasional budi daya tambak yang ada di lapangan.

“Antara keputusan pemerintah pusat dan pemerintah daerah seringkali tidak sinkron,” ujarnya.

Hal ini dirasa mempersulit para pengusaha yang telah berjalan meskipun yang akan ekspansi. Wapres Ma’ruf memberikan respon terhadap keluhan para pengusaha tambak tersebut. Wapres berjanji akan mencarikan solusi, mungkin salah satunya yaitu memangkas proses perizinan.

“Bagaimana agar perizinan ini bisa diperingkas,” ujar juru bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi.

Masduki mengatakan hal tersebut akan dicoba untuk dibicarakan pada sidang kabinet mendatang. Dia menuturkan pemerintah akan serius untuk menangani hal ini. Sebab, udang merupakan komoditas ekpor yang jadi primadona. Sebanyak 40 persen nilai ekspor di sektor perikanan telah berasal dari ekspor udang.

Baca Juga  PT MBSS Buat Transplantasi Terumbu Karang Di Pulau Bokori Demi Pulihkan Ekosistem Laut

“Udang ini menjadi ekspor primadona buat Indonesia,” ujarnya.

Indonesia termasuk dalam 5 besar di dunia. Pertama yaitu Equador, kedua India, ketiga Vietnam, keempat Indonesia, dan kelima Thailand, dilansir dari kompas.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion