Bisnis
Harga Beras Masih Mahal, Ini Tanggapan IKAPPI
Bindo.id, Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengatakan harga beras hingga saat ini masih tergolong mahal. Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat khawatir dengan kondisi ini.
Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan mensinyalir terdapat dua penyebab utama tentang naiknya harga beras ini.
Pertama, kesalahan Bulog yang tidak melakukan penyerapan beras yang berasal dari petani di awal tahun. Kesalahan itu memiliki dampak sampai saat ini. Hal tersebut terlihat dari naiknya harga beras di pasaran walaupun beras impor sudah tersedia. Kedua, masa panen raya belum tiba sehingga mengakibatkan terbatasnya pasokan beras.
“Memang tidak bisa di pungkiri tidak bisa dihindari bahwa beras tetap di atas HET sampai panen raya akan terjadi,” katanya pada keterangan tertulis, Jumat (3/2).
Dia menilai dampak naiknya beras ini dampaknya tidak hanya di masyarakat, namun juga pedagang. Alasannya, para pedagang tak mempunyai stok yang mencukupi.
Oleh sebab itu, IKAPPI meminta Bulog agar dapat betul-betul menyelesaikan persoalan beras ini dengan sebaik-baiknya. Harga beras akan tetap melambung tinggi apabila tidak dapat teratasi.
“Fokus saja soal beras tidak usah ngurus yang lain, walaupun begitu kami tetap mengapresiasi langkah Bulog untuk melakukan operasi pengendalian harga sehingga harga tidak melambung tinggi dan stok tetap ada di pasar,” tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan harga beras mengalami kenaikan di semua provinsi. Dia memberikan perintah kepada Perum Bulog agar mengadakan operasi pasar. Kebijakan ini bertujuan untuk mengatasi naiknya harga beras.
“Sedang kita lakukan operasi pasar oleh Bulog di seluruh provinsi, terus dilakukan awal Januari. Tapi baru turunnya sedikit minggu-minggu. Ini terus kita lakukan operasi pasar,” tuturnya ketika melakukan pengecekan harga pangan pokok di Pasar Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali, Kamis (2/2).
Sehari sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan beras menjadi salah satu penyebab inflasi bulanan terbesar di RI. Inflasi Indonesia terdata mencapai angka 5,28 persen secara tahunan (yoy) di bulan Januari 2023.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion