Ekonomi
Wamendag Ungkap Penyebab Harga Cabai Naik Jelang Idul Fitri 1446 H
![Ilustrasi cabai merah [inews]](https://www.bindo.id/wp-content/uploads/2025/04/Ilustrasi-cabai-merah-f4e2c6e0.jpeg)
Jakarta, Bindo.id – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti mengatakan kenaikan harga cabai yang terjadi selama bulan Ramadhan serta menjelang Lebaran dikarenakan faktor cuaca.
Sehingga, pihaknya terus menjalin koordinasi bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) dalam rangka menstabilkan harga cabai.
“Itu karena faktor cuaca ya, tapi itu kita koordinasikan dengan Bapanas, karena itu salah satu prio yang dipantau oleh Bapanas, semoga bisa terkendali ke depannya,” tutur Roro ketika ditemui di rumah dinas Menteri ESDM, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (31/3/2025).
Cuaca yang buruk dan curah hujan tinggi memang bisa mengakibatkan kerusakan tanaman serta gangguan pasokan cabai.
Roro mengakui faktor cuaca tak dapat dikontrol oleh pemerintah. Namun, dirinya memastikan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Bapanas akan senantiasa melakukan monitoring pergerakan harga cabai di pasaran.
“Memang faktor cuaca itu suatu hal yang nggak bisa kita kontrol ya, tapi kita akan terus monitor,” ujarnya.
Jelang Idul Fitri, harga cabai di berbagai daerah Indonesia mengalami kenaikan.
Di Jakarta tepatnya berada di pasar Pasar Jaya Tomang Barat, harga cabai rawit merah jelang Lebaran melonjak ke kisaran Rp 110.000 hingga Rp 120.000 per kilogram (kg).
Sebelum Ramadhan, harga cabai rawit merah hanya Rp 70.000 hingga Rp 80.000 per kg. Selanjutnya di Sulawesi Barat, pada Pasar Sentral di Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene harga cabai rawit merah jelang Lebaran sekitar Rp 100.000 per kg. Harga ini naik dari awal bulan Ramadhan yang dibanderol dengan Rp 80.000 per kg
Sedangkan di Kalimantan Timur tepatnya di Pasar Segiri, Samarinda harga cabai rawit merah jelang Lebaran sekitar Rp 120.000 per kg. Biasanya harga cabai rawit merah di sana hanya Rp 80.000 per kg.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion