Ekonomi
KKP Lepas Ekspor Udang Perdana Ke Brunei Darussalam Senilai Rp 1,66 Miliar
Jakarta, Bindo.id – Pakan udang sebanyak 42 ton, 8 juta ekor benur (benih) udang, dan 400 induk udang diekspor perdana ke Brunei Darussalam baru-baru ini.
Pelepasan ekspor perdana tersebut dikakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Kegiatan ekspor perdana yang ditujukan ke Brunei Darussalam total nilainya mencapai Rp 1,66 miliar.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Perikanan Budi Sulistyo menyebutkan ekspor kali ini menunjukkan produk akuakultur Indonesia dapat terus bersaing di pasar global.
“Daya saing produk akuakultur kita bukan hanya di dalam negeri, ekspor ini menunjukkan bahwa produk akuakultur Indonesia berstandar internasional dan mampu bersaing di pasar global,” tutur Budi dikutip dari laman resmi KKP, Senin (18/11/2024).
Kata Budi, ekspor perdana dengan nilai Rp 1,66 miliar tersebut dilakukan oleh PT Suri Tani Pemuka dari Purwakarta.
Dia menilai produk pakan ikan yang diekspor sebagai hasil dari optimalisasi bahan baku lokal serta inovasi teknologi. Sehingga bisa memberi nilai tambah signifikan untuk sektor perikanan Indonesia serta dapat bersaing dengan kualitas, keberlanjutan, serta efisiensi produksi.
Kata Budi, penyediaan pakan ikan yang berkualitas tak hanya memberikan dukungan budidaya dalam negeri namun juga mendorong industri hilir misalnya pengolahan hasil perikanan, yang akan memperluas manfaat ekonominya.
“Kami harap ekspor ini menjadi pintu pembuka untuk kerja sama lebih lanjut antara Indonesia dan Brunei Darussalam dalam bidang perikanan, baik dari sisi perdagangan maupun investasi,” ujarnya.
Budi juga memberikan apresiasi sinergi berbagai pihak hingga akhirnya ekspor perdana ke Brunei ini dapat terwujud.
Oleh sebab itu, dirinya mengajak berbagai pihak agar terus menjaga momentum ekspor itu.
Dia berpendapat pemerintah berkomitmen agar terus memberikan dukungan penguatan hilirisasi lewat kebijakan yang mendorong inovasi, efisiensi produksi, serta keberlanjutan lingkungan.
“Semoga ekspor perdana ini menjadi awal dari keberhasilan-keberhasilan berikutnya, tidak hanya ke Brunei Darussalam tetapi juga ke negara-negara lain,” ujar Budi.
Kepala Badan Karantina Indonesia (BKI), Sahat Panggabean menyebutkan jajarannya siap untuk ikut mensukseskan peningkatan ekspor komoditas perikanan.
Dirinya juga menegaskan akan ikut mengawal demi mempermudah pelaku usaha mengadakan ekspor.
“Sesuai tugas dan fungsi, kami siap mengawal, terutama di pintu keluar-masuk agar pelaku usaha mudah melakukan ekspor. Ini komitmen kami agar ekspor (produk perikanan Indonesia) kian meningkat,” ujar Sahat.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion