Connect with us

Ekonomi

Kemenprin Dirikan Pilot Plant Fraksionasi Tandan Kosong Kelapa Sawit

Published

on

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita [antara]

Jakarta, Bindo.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah mendirikan pabrik percontohan atau pilot plant fraksionasi tandan kosong kelapa sawit.

Pabrik tersebut berlokasi di Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Agro (BBSPJIA) di Bogor.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menuturkan pabrik percontohan ini dapat dipakai untuk mengakselerasi transisi pengembangan industri yang berbasis bahan terbarukan demi mengurangi impor bahan baku industri berbasis petrokimia.

Pabrik percontohan ini sebagaj konsorsium hasil kolaborasi antara Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Agro Kemenperin, Intitut Teknologi Bandung, beserta PT Rekayasa Industri.

“Hal ini akan memperkuat pondasi pasokan bahan baku industri fine chemical yang selama ini masih mengandalkan impor, sehingga bermanfaat untuk keseimbangan neraca perdagangan nasional,” tuturnya saat melakukan peresmian pabrik percontohan tandan kosong kelapa sawit di Bogor, Kamis (8/7/2024).

Menperin menyebutkan pemanfaatan fasilitas terintegrasi ini sebagai salah satu pendukung pengambilan keputusan investasi pada bidang bio-based industry oleh para calon investor dari Dalam Negeri dan Luar Negeri.

Dengan memakai fasilitas ini, setiap calon investor tak perlu membangun Pilot Plant sehingga dapat mempercepat tahapan Engineering, Procurement and Construction (EPC) pembangunan pabrik pengolahan tandan kelapa sawit pada sentra – sentra produksi kelapa sawit.

Pilot Plant ini secara bersamaan dapat menghasilkan Glukosa, Xilosa, Lignin (GXL).

Glukosa sebagai prekursor pembuatan bio etanol, berupa bahan bakar nabati pencampur bensin (gasoline).

Sedangkan Xilosa dan Lignin sebagai prekursor pembuatan Bio Fine Chemicals (bahan kimia yang berbasis sumber daya terbarukan). Bahan ini bisa diolah menjadi produk yakni xylitol, benzene serta toluene.

“Saya berharap agar manajemen penggunaan Fasilitas Pilot Plant ini bisa menjalankan jasa pelayanan industri secara professional sesuai SOP yang berlaku, memberikan pelayanan prima kepada calon pengguna industri hingga memperluas cakupan promosi hingga ke luar negeri,” ujarnya.

Baca Juga  Upaya Kemenhub Wujudkan Konektivitas Di Indonesia Timur Lewat Transportasi Laut

Menperin menuturkan hilirisasi kelapa sawit sebagai salah satu program Prioritas Hilirisasi Industri demi mendorong nilai tambah (value added).

Nilai ekonomi saat ini di sektor hulu dan hilir kelapa sawit nasional sidah mencapai lebih dari Rp 750 triliun, atau sebanyak 3,5 persen dari PDB Nasional di tahun 2023.

“Angka ini pun berpotensi akan terus bertambah melalui inovasi teknologi, dari yang sebelumnya berpusat pada hilirisasi minyak sawit, menjadi semakin luas, termasuk pengolahan biomassa kelapa sawit,” ujarya.

Di tahun ini Kemenperin sudah menerbitkan Permenperin 32/2024 tentang Klasifikasi Komoditas Turunan Kelapa Sawit yang memberikan gambaran tentang tahapan pengembangan hilirisasi komoditas kelapa sawit secara komprehensif serta berkelanjutan.

Harapan Menperin jumlah jenis produk turunan kelapa sawit ke depannya dapat semakin bertumbuh menyusul adanya nilai tambah atau value aded turunan dari kelapa sawit.

“Alhamdulillah pada 2023 lalu, kita telah mampu menghasilkan sekitar 193 jenis produk turunan kelapa sawit, dibandingkan pada tahun 2010 yang hanya berjumlah 54 jenis,” ujarnya.

Dirinya meyakini nilai tambah atau value added dari sektor ini akan terus meningkat.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion