Connect with us

Ekonomi

Tingkatkan Daya Saing UMKM, Tim KKNT IPB University Sosialisasikan Program Mapay di Pedesaan

Published

on

Foto istimewa/IPB university

JAKARTA (Bindo.id) – Tim Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) IPB University dalam upaya memaksimalkan potensi Desa, telah melaksanakan sosialisasi terkait potensi dan digitalisasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Janggala, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Ciamis Jawa Barat.

Sosialisasi yang dilaksanakan di Balai Desa Janggala tepatnya pada tanggal 16 Juli 2024 ini, dihadiri oleh para pelaku UMKM khususnya ibu-ibu dan masyarakat setempat.

Tim yang beranggotakan M. Naufal Wardana, Siti Wianda Amalia, Pintan Nur Fallah, Ruwaidayanti Taufik, Rava Khalifah Albani, Ita Firani Gulo, Sofie Hafsah, dan Shofiya Rizqo Yunada, membuka program Mapay (Marketing Papaya) Calina dengan sosialisasi mengenai strategi marketing melalui aplikasi Shopee.

Para peserta diberi arahan cara membuat akun Shopee, mengunggah produk olahan Pepaya Calina, dan teknik-teknik pemasaran yang efektif sehingga dapat menarik lebih banyak pelanggan.

Sofie, salah satu anggota tim KKNT IPB University menjelaskan, Mapay adalah program yang disosialisasikan kepada warga, yang mana Mapay merupakan program unggulan mahasiswa IPB untuk meningkatkan daya saing UMKM di Desa Janggala.

“Dalam program sosialisasi Mapay ini kami mengusung dua materi yaitu materi pemasaran dan juga pengemasan,” kata Sofie mewakili rekan-rekannya. 

Dijelaskan juga, bahwa program Mapay disusun berdasarkan background masyarakat Desa Janggala yang merupakan petani Pepaya Calina. Namun, banyak pepaya yang tidak lolos pasar sehingga masyarakat melakukan inovasi dengan pembuatan manisan dari buah Pepaya Calina. 

“Kendalanya adalah pemasaran hanya terbatas dilakukan via WhatsApp saja,” ungkapnya, dalam keterangan tertulis, Kamis (25/7/2024). 

Ditambahkan Sofie, program ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota yang dalam hal ini adalah ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dalam mengemas serta memasarkan hasil inovasi olahan Pepaya Calina.

Baca Juga  Ditjen Hubud Sosialisasi Peraturan Penanganan Bagasi Tercatat di Pesawat

“Pekerjaan masyarakat disini kebanyakan petani Pepaya Calina, terus juga banyak yang tidak lolos market dan pepayanya diolah menjadi manisan pepaya. UMKM manisan pepaya ini pemasarannya masih hanya sebatas via WA saja belum dipasarkan secara luas ke luar kota karena hanya tahan di suhu ruang sekitar 4-5 hari,” tutur Sofie.

Selain materi terkait marketing, peserta juga diberikan materi terkait pentingnya perbaikan packaging produk. Mereka diperkenalkan dengan penggunaan vacuum sealer, alat yang dapat memperpanjang masa simpan produk dan menjaga kualitas produk olahan Pepaya Calina agar  tetap segar hingga sampai di tangan konsumen.

Tim KKNT Desa Jenggala ini berharap semoga dengan adanya program Mapay dapat mengembangkan potensi lokal melalui pemberdayaan dan pelatihan yang tepat, memasarkan produknya secara luas dan siap bersaing di pasar digital.(bas) 

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion