Ekonomi
Green Refinery Cilacap Sebagai Upaya Pertamina Dorong Transisi Energi
Jakarta, Bindo.id – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Subholding Refinery & Petrochemical Pertamina, terus merampungkan ‘Green Refinery Cilacap’.
‘Green Refinery Cilacap’ merupakan sebuah Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memiliki target kapasitas produk Biofuel mencapai 6.000 barrel.
Proyek ini menjadi salah satu program unggulan pada energi transisi, untuk mewujudkan target pemerintah pada bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) 23% di tahun 2025.
Corporate Secretary KPI Hermansyah Y Nasroen menuturkan Green Refinery Cilacap bisa menjawab tantangan produk yang lebih ramah lingkungan, sebab kilang ini bisa menghasilkan produksi Hydrotreated Vegetable Oil (HVO), atau bahan bakar dengan komponen nabati.
Green Refinery Cilacap juga memproduksi produk bionafta dan bioavtur/Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang memakai bahan baku minyak inti kelapa sawit. Produk ini sudah melalui proses Refined, Bleached, and Deodorized. Produk ini diolah bersamaan dengan avtur fosil dengan metode co-processing.
“Dengan kemampuan untuk mengolah sumber energi nabati, proyek Kilang Cilacap ini dapat memberikan nilai tambah bagi bangsa. Hal ini semakin diperkuat oleh pengalaman dan keahlian KPI di bisnis kilang, sejalan dengan perannya sebagai induk usaha kilang dan petrokimia Pertamina,” tutur Hermansyah, Rabu (10/7/2024).
Kilang Cilacap menjadi contoh kilang terintegrasi yang sejalan dengan prograk transisi energi. Target dari proyek ini diharapkan bisa menambah kapasitas produksi dari 3.000 barrel per hari bertambah menjadi 6.000 barrel produk HVO, SAF, serta Bionafta yang berasal dari Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah.
Infrastruktur juga akan dilengkapi di Unit baru dari Green Refinery Cilacap, diantaranya Palm Oil Treater, Faractionator, serta fasilitas Offsite.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menuturkan Green Refinery Cilacap mempunyai peran besar dalam energi transisi yang ada di Indonesia. Sebab proyek ini sejalan dengan produk ramah lingkungan yang akan diproduksi.
“Proyek green refinery ini akan berdampak positif mendukung program bauran energi Pemerintah, serta tercapainya pengurangan emisi menuju Net Zero Emission,” tutur Fadjar.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menjadi anak perusahaan Pertamina yang melaksanakan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia berdasarkan prinsip ESG (Environment, Social & Governance).
KPI juga sudah terdaftar di United Nations Global Compact (UNGC) serta memiliki komitmen terhadap Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC pada strategi operasional yang merupakan bagian dari penerapan aspek ESG.
Secara profesional, KPI akan terus melakukan bisnisnya demi mewujudkan visinya sebagai Perusahaan Kilang Minyak dan Petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial dan mempunyai tata Kelola perusahaan yang baik.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion