Ekonomi
Tingkatkan Kesejahteraan Petani Lewat Program Pendampingan Tobalu Coffee Project
Sulawesi Selatan, Bindo.id – Petani Desa Tobalu, Sulawesi Selatan, beserta Yayasan Gugah Nurani Indonesia telah meluncurkan program pendampingan “Tobalu Coffee Project”.
Program ini merupakan sebuah inisiatif yang memiliki tujuan untuk memajukan industri kopi Arabika yang ada di Desa Tobalu.
Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan nilai jual lewat branding baru Kalosi Arabika Single Origin Tobalu.
Program Tobalu Coffee Project fokus di peningkatan kualitas kopi mulai dari biji kopi cherry, kopi gabah, green beans, maupun kopi bubuk.
Program ini juga melakukan langkah penting dengan melakukaniputi peremajaan pohon kopi.
Rata-rata pohon kopi yang ada di Desa Tobalu saat ini usianya sekitar 15 sampai 25 tahun. Usia kopi tersebut dinilai mengancam produktivitas kopi.
Lewat peremajaan yang tepat, harapannya hasil panen kopi akan mengalami peningkatan secara signifikan.
Program ini juga melibatkan pelatihan intensif untuk para petani sebelum mulai panen raya. Biasanya digelar pada bulan dari Mei sampai Agustus 2024
Pelatihan tersebut terdiri dari praktik Good Agricultural Practices (GAP), sortasi hasil panen, serta teknik lainnya untuk menjaga kualitas biji kopi. Sampai saat ini, ada 290 petani sudah merasakan manfaat adanya pendampingan ini.
Tobalu Coffee Project juga membawa perubahan pada alur pasokan kopi dengan yayasan yang terlibat langsung pada setiap tahap produksi. Tahapan tersebut mulai dari pemilahan biji kopi cherry sampai menjadi green beans.
Dukungan utama berupa fasilitas maupun infrastruktur berupa gudang, unit pengolahan hasil (UPH), serta mesin produksi untuk mendukung agar proses produksi kopi dapat berjalan lancar.
Kepala Dinas Pertnian Kabupaten Enrekang, Addi menyebutkan petani kopi Kalosi pernah mengalami masa kejayaan, namun harganya mengalami stagnasi sedangkan biaya maupun nilai mata uang mengalami inflasi, yang berpengaruh pada pendapatan.
“Kami berharap Tobalu Coffee Project dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi para petani kopi di wilayah ini. Kami siap mendukung dan bekerja sama terkait pelaksanaan program ini,” ujarnya.
Dirinya menerangkan tidak banyak yang tahu permata lain pada dunia kopi Arabika di Indonesia, terlebih di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan sebagai Kopi Kalosi.
Kopi Arabika Kalosi Enrekang asalnya dari kawasan yang sangat spesifik di dunia, letaknya berada di jantung jazirah selatan pulau Sulawesi.
“Ekosistem pertanian di dataran tinggi purba di sepanjang punggung pegunungan Laimojong telah menghasilkan cita rasa yang istimewa. Dan salah satu pengashil Kopi Arabika Kalosi Enrekang terbaik berasal dari Desa Tobalu,” ujar Addi.
Kejayaan Kopi Kalosi
Desa Tobalu di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sudah dikenal menjadi salah satu penghasil kopi Arabika yang terbesar di provinsi itu.
Rata-rata panen petani kopi yang ada di desa itu lebih dari 1 ton kopi berkualitas unggul per hektar.
Namun, sering kali branding kopi kalosi Enrekang lebih dikenal sebagai kopi Toraja.
“Perbedaan utama antara kopi Enrekang dan kopi Toraja terletak pada profil rasa dan aroma. Kopi Toraja dikenal dengan keasaman yang seimbang, aroma yang kompleks, serta aftertaste yang manis dan lembut,” tuturnya.
“Sementara itu, ciri khas Kopi Kalosi yang harum dan sangat kuat tapi lembut campuran antara bunga, buah, dan rempah. Perisa (flavor) kompleks dan kekentalannya (body) yang kuat menjadi kopi yang sangat istimewa dengan kualitas terbaik,” imbuh Addi.
Di lain sisi, tahun 2024 merupakan momentum yang baik untuk para petani kopi sebab selama tahun 2020-2023, panen kopi terjadi penurunan yang cukup signifikan.
Rata-rata kebun kopi tak berbunga. Para petani merasa hal itu dikarenakan oleh kondisi perubahan cuaca yang tak mendukung
“Tahun 2024 merupakan momentum penting bagi industri kopi di Desa Tobalu sebagai tahun Panen Raya Kopi. Setelah beberapa tahun terakhir mengalami tantangan produksi yang signifikan,” ujar Addi.
Addi berharap di tahun ini akan panen raya dan akan membawa kejayaan kembali.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion