Ekonomi
Pemerintah Targetkan Rp 160 T Dari SBN Untuk Tambal Defisit APBN
Jakarta, Bindo.id – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menetapkan target penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) ritel antara Rp 140 triliun sampai Rp 160 triliun di tahun 2024 ini.
Target ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan realisasi di tahun sebelumnya.
Direktur Surat Utang Negara, Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR), Kemenkeu, Deni Ridwan menjelaskan di tahun 2023 pemerintah menjual SBN Ritel senilai Rp 147 triliun. Nilai ini juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2022.
“Ini kita dengan melihat hasil penjualan di tahun 2023 di mana dalam setahun kita berhasil menerbitkan SBN Ritel baik yang konvensional maupun syariah total-totalnya Rp 147 triliun, itu meningkat dibandingkan tahun 2022 sekitar Rp 107 triliun, sekitar 38-39% peningkatannya 2023 dibandingkan 2022. Makanya di 2024 ini kita targetkan bisa naik Rp 140-160 triliun,” tuturnya di Jakarta, Kamis (15/2/2024).
Dirinya menyebutkan di tahun 2024 ini secara total akan menggelar 7 kali penerbitan.
“Tahun ini kita rencana akan menerbitkan 3 kali SUN ritel yaitu 2 seri ORI, dan 1 SBR saving bond ritel. Kemudian 4 yang syariah jadi 2 sukuk ritel dan 2 sukuk tabungan. Total 7 penerbitan untuk tahun 2024,” ujarnya.
Penerbitan SBN ritel ini bertujuan untuk pembiayaan defisit. Dia berpendapat penerbitan SBN ini tak untuk proyek tertentu secara spesifik.
“Untuk penerbitan SBN ritel itu akan masuk ke pembiayaan untuk defisit, jadi tidak spesifik project tertentu, akan masuk pembiayaan untuk defisit APBN,” ujarnya.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion