Ekonomi
Prastowo Ungkap Bukti Hasil Hilirisasi Nikel Yang Berbuah Manis
Jakarta, Bindo.id – Juru Bicara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Yustinus Prastowo sependapat dengan pernyataan Presiden Joko Widodo di Sidang Tahunan MPR.
Dalam sidang tahunan MPR tersebut Jokowi menyampaikan bahwa program hilirisasi akan berbuah manis.
Hal itu juga akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Sebagai gambaran, Prastowo menuturkan bahwa setelah Indonesia melakukan penghentian ekspor nikel ore di tahun 2020.
Sejak saat itu investasi hilirisasi nikel tumbuh dengan pesat.
Saat ini sudah ada 43 pabrik pengolahan nikel. Pabrik-pabrik tersebut akan memberikan peluang kerja yang sangat besar.
“Ini baru satu komoditas,” ujarnya di akun Twitter pribadinya @prastowo, dilansir dari detikcom Rabu (16/8/2023).
Prastowo menyebutkan itu baru satu komoditas belum tembaga, bauksit, CPO danl Rumput laut.
Jokowi menyebutkan bahwa mempunyai Sumber Daya Alam (SDA) saja tak cukup.
Oleh sebab itu dibutuhkan hilirisasi dan transfer teknologi dengan memanfaatkan energi terbarukan.
Selain itu juga harus meminimalisir dampak lingkungan yang akan terjadi.
Saat ini Pemerintah sudah mewajibkan kepada perusahaan tambang untuk membangun pusat persemaian.
Persemaian ini bertujun untuk menghutankan kembali lahan setelah melakukan aktivitas pertambangan.
Di kesempatan tersebut, dirinya juga menuturkan bahwa hilirisasi harus menyasar pada komoditas lain selain mineral.
“Hilirisasi dimaksud, tidak hanya pada komoditas mineral, tetapi juga non mineral,” ujarnya.
Komoditas non mineral yaitu kelapa sawit, rumput laut, kelapa serta komoditas potensial lainnya dengan mengoptimalkan produk lokal.
Selain itu juga menjalin kerjasama dengan UMKM, Petani serta Nelayan sehingga manfaat tersebut dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Prastowo juga menuturkan bahwa pemerintah terus berusaha agar dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.
Ketika SDM sudah disiapkan maka lapangan kerja juga harus tersedia untuk menghasilkan produktivitas nasional.
Dari sinilah hilirisasi dapat memberikan peluang untuk Indonesia.
“Untuk itu kita juga harus kembangan sektor ekonomi baru yang membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya,” tuturnya.
Selain itu juga dapat memberi nilai tambah sebesar-besarnya.
Oleh sebab itu, ekonomi hijau serta hilirisasi akan menjadi window opportunity.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion