Transportasi
Pemudik Perlu Waspadai Hal Berikut Ini Dan Hubungi 110 Saat Ada Masalah
![Menhub Dudy Purwaghandi [detik]](https://www.bindo.id/wp-content/uploads/2025/03/Menhub-Dudy-Purwaghandi-e01fc977.png)
Jakarta, Bindo.id – Sejumlah skema dan mekanisme persiapan menjelang arus mudik dan arus balik Lebaran Idul Fitri tahun 2025 telah dipersiapkan Pemerintah.
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan menyebutkan pemerintah Indonesia sudah siap menyambut serta melaksanakan mudik Lebaran 2025.
Budi menyampaikan hal itu usai rapat koordinasi bersama 16 kementerian dan lembaga, diantaranya Polri, TNI, Kementerian Perhubungan, BMKG, Kementerian Pariwisata, serta instansi lainnya.
“Kesimpulan rapat, seluruh kementerian dan lembaga yang hadir di sini telah siap untuk melaksanakan dan mensukseskan mudik maupun Lebaran Idul Fitri 1446 H tahun 2025,” tutur Budi pada konferensi pers di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta, Senin (10/3/2025).
Prediksi Jumlah Pemudik
Prediksi Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwaghandi, total pemudik saat lebaran 2025 sekitar 146,48 juta orang.
“Untuk tahun ini kami perkirakan jumlah pemudik yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran sebanyak 146,48 juta orang,” tutur Menhub Dudy.
Kata Dudy, sekitar 23 persen pemudik diprediksi akan berkendara memakai mobil pribadi. Sedangkan, daerah asal pemudik paling banyak di Jawa Barat, selanjutnya Jawa Timur, serta Jawa Tengah.
Daerah tujuan paling banyak yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, serta Yogyakarta.
Prediksi Puncak Arus Mudik dan Arus Balik
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa puncak arus mudik sekitar tanggal 28-30 Maret 2025.
Puncak arus balik berlangsung sekitar tanggal 5-7 April 2025.
“Kita tetap harus melakukan persiapan-persiapan untuk menghadapi potensi puncak arus mudik dan arus balik yang kemungkinan akan terjadi di arus mudik antara 28 sampai dengan 30 Maret, sementara puncak arus balik di tanggal 5 sampai dengan 7 April 2025,” tutur Sigit.
Penerapan One Way dan Contraflow
Dalam menghadapi arus mudik maupu arus balik, Polri sudah mempersiapkan beberapa persiapan rekayasa lalu lintas. Persiapan lalu lintas tersebut mulai dari ganjil-genap, contraflow, maupun one way nasional.
Kata Sigit, rekayasa lalu lintas one way nasional akan dilakukan ketika kepadatan jalan tol sekitar 8.000 kendaraan per jam.
“Sementara, nanti kalau kemudian kepadatannya mencapai di atas 8.000 per jam, kita laksanakan kegiatan one way,” ungkap Sigit.
Apabila kepadatan sekitar 6.000 hingga 7.000 kendaraan per jam, maka akan diberlakukan rekayasa lalu lintas contraflow.
“Jadi, kita sudah memiliki rumus. Jadi, kalau kepadatannya di antara 6.000 kemudian sampai dengan sekitar 7.000, kita berlakukan contraflow,” ujar Sigit.
Kapolri saat ini belum membeberkan di titik mana rekayasa lalu lintas tersebut akan diberlakukan.
Namun, dirinya menegaskan sebelum contraflow atau one way ditetapkan, akan ada pemberitahuan terlebih dahulu ke publik.
Anggota Polri beserta kementerian atau lembaga yang terlibat akan rutin mengadakan pemeriksaan atau sweeping untuk memantau kondisi di lapangan. Terutama, untuk menghindari terjadinya kecelakaan.
Imbauan untuk Pemudik
Sigit memberikan imbauan kepada para pemudik agar tak memaksakan diri demi menghindari kecelakaan atau laka lantas.
“Karena ini juga mencegah terjadinya laka lantas yang terjadi di tahun kemarin, kita bermohon agar masyarakat yang kecapaian jangan terlalu memaksakan. Kalau sudah capai, mampir ke rest area,” ujarnya.
Harapan Sigit, para pemudik tak hanya memadati beberapa rest area saja.
Apabila rest area yang ada penuh, pemudik diimbau agar keluar dari jalur perjalanan serta tak beristirahat di bahu jalan.
“Dan juga jangan beristirahat di bahu jalan, karena ini juga akan membahayakan pengguna jalan yang lain,” ujarnya.
Sigit juga memberikan imbauan supaya pemudik tetap berhati-hati serta melakukan antisipasi cuaca buruk yang kemungkinan bisa terjadi.
“Saat ini juga sedang menghadapi musim hujan sehingga tentunya kita juga bahas berbagai macam alternatif apabila terjadi bencana banjir ataupun tanah longsor yang tentunya akan mengganggu jalur,” ujar Sigit
Menghadapi masalah yang kemungkinan terjadi di lapangan, Polri telah menyediakan layanan hotline untuk masyarakat yang terkena masalah saat mudik lebaran 2025.
“Kita juga mensosialisasikan layanan hotline 110. Ini semua kita harapkan bisa dibantu disosialisasikan ke masyarakat yang membutuhkan layanan pada saat mudik bisa menghubungi layanan hotline yang kami siapkan,” ujar Sigit.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion