Connect with us

Ekonomi

Optimalkan Kapasitas Kilang Yang Ada, Bahlil Sebut Semua Produksi Minyak Dalam Negeri Harus Diolah Di Dalam Negeri

Published

on

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia [fajar]

Jakarta, Bindo.id – Ekspor minyak mentah yang sebelumnya diperbolehkan, kini akan dilarang Pemerintah.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebutkan seluruh produksi minyak dalam negeri harus diolah di dalam negeri. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan kapasitas kilang yang ada.

“Minyak yang sebelumnya diekspor, kini tidak lagi diizinkan untuk diekspor,” ujarnya saat konferensi pers, Rabu (26/2/2025).

Dirinya menuturkan pengolahan minyak dalam negeri akan mengikuti kemampuan kilang yang tersedia, sambil menanti peningkatan kapasitas lewat teknologi yang lebih maju.

Salah satu metode yang akan ditetapkan yakni proses pencampuran atau blending sejumlah jenis minyak bumi untuk mendapatkan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Pengurang Periode izin impor BBM

Selain adanya larangan ekspor minyak mentah, periode izin impor bahan bakar minyak (BBM) juga diganti oleh Kementerian ESDM.

Hal ini merupakan bagian dari perbaikan tata niaga impor dan ekspor BBM yang ada di Indonesia.

“Izin impor BBM yang sebelumnya berlaku untuk satu tahun kini akan diubah menjadi enam bulan, dengan evaluasi setiap tiga bulan,” tutur Bahlil.

Tujuan dari upaya tersebut yakni untuk meningkatkan pengawasan dan fleksibilitas dalam melakukan pengelolaan pasokan BBM nasional.

Selain periode impor yang berubah, izin impor BBM dari Kementerian ESDM juga harus diperbarui setiap satu tahun sekali.

Selain itu, perusahaan pengimpor juga diwajibkan untuk punya izin usaha yang sesuai, yakni izin usaha pengolahan atau izin usaha niaga.

Mereka juga harus menyampaikan laporan secara berkala kepada Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) setiap 3 bulan sekali atau sewaktu-waktu jika dibutuhkan, sesuai dengan Pasal 11 Peraturan Menteri ESDM Nomor 35 Tahun 2016.

PT Pertamina Patra Niaga juga memastikan stok BBM menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2025 kondisinya aman.

Baca Juga  Tri Winarno Ditunjuk Bahlil Menjadi Plh Dirjen Migas

Pelaksana Tugas Harian (Pth) Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menyebutkan pihaknya sudah mempersiapkan infrastruktur dan juga berkoordinasi dengan berbagai pihak demi memastikan lancaranya distribusi BBM.

Pertamina Patra Niaga saat ini mengoperasikan sebanyak 15.261 outlet BBM yang tersebar di seluruh Indonesia demi mendukung tersedianya pasokan.

PT Vivo Energy Indonesia juga memastikan stok BBM akan tetap terjaga sampai Lebaran 2025.

Project Manager PT Vivo Energy Indonesia, Iman Resa, menyebutkan cadangan BBM perusahaan sudah mencapai 90 hari. Cadangan BBM tersebut menurutnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode itu

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion

Seedbacklink