Info Regional
BPSDM Perhubungan Gelar Diklat Member-ICAO Training Packages Pertama untuk Indonesia

CURUG (Bindo.id) – Perkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) di sektor penerbangan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) melalui Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara (PPSDMPU) sukses menggelar Validation Delivery sebagai bagian dari program penyusunan Member-ICAO Training Packages (M-ITP).
Pelatihan ini menjadi tonggak penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan penerbangan di Indonesia.
Diklat yang berlangsung pada 10-14 Februari 2025, diikuti para peserta yang terdiri dari pegawai PPSDMPU dan lembaga diklat penerbangan di bawah naungan PPSDMPU.
Diklat ini bertujuan untuk membekali para Training Manager dengan keterampilan dalam menyusun TPM yang sesuai dengan standar nasional dan internasional, sebagaimana diatur dalam Annex 1 dan ICAO Doc 9841.
Dengan bimbingan langsung dari ICAO Validator, Capt. Mostafa Hoummady, pelatihan ini memastikan setiap modul yang dikembangkan memenuhi standar global yang ditetapkan oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).
Kepala PPSDMPU Achmad Setiyo Prabowo, dalam penutupan diklat menyampaikan harapan besar agar pelatihan ini menjadi langkah awal dalam menciptakan SDM penerbangan yang lebih kompeten dan siap menghadapi tantangan industri yang semakin dinamis.
“Saya berharap para peserta dapat mengimplementasikan standar tertinggi dalam penyusunan TPM, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelatihan, memastikan kepatuhan terhadap regulasi, serta beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tuntutan global. Dengan demikian, kita dapat terus mendorong penerbangan Indonesia menjadi lebih aman, efisien, dan berdaya saing,” urainya.
Diklat ini menurutnya, menghasilkan sejumlah capaian strategis, termasuk tersusunnya modul berbasis kompetensi berstandar ICAO, serta terbentuknya dua orang ICAO Qualified Instructor dan dua personel ICAO Qualified Course Developer (IQCD).
Dengan demikian, meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM, seiring dan sejalan dengan slogan PPSDMPU, Berkarya Mendunia.
“Selama pelatihan, para peserta mendapatkan pengetahuan dan keterampilan penting dalam mengelola TPM, dengan tujuan meningkatkan konsistensi dan efisiensi dalam setiap program pelatihan yang dijalankan Approved Training Organization (ATO).
Setiyo berharap, pelatihan ini tidak hanya menjadi titik awal bagi pengembangan kompetensi para peserta, tetapi juga sebagai langkah maju dalam memperkuat sektor penerbangan Indonesia.
“Saya berharap agar para peserta dapat membawa perubahan positif dalam organisasi mereka masing-masing, dengan memastikan standar yang lebih tinggi dalam penyusunan TPM yang tidak hanya memenuhi regulasi, tetapi juga dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tuntutan global yang terus berkembang. Diharapkan pula agar setiap peserta dapat terus menginspirasi dan berbagi pengetahuan dalam membentuk masa depan penerbangan yang lebih aman dan efisien,” jabarnya.
Pada kesempatan yang terpisah Kepala BPSDMP Subagiyo mengapresiasi PPSDMPU atas terselenggaranya diklat ini.
“Sebagai institusi yang bertanggung jawab atas pengembangan SDM di sektor transportasi, BPSDMP terus berinovasi dalam merancang program pelatihan yang adaptif dan berstandar tinggi,” ungkapnya.
Kesuksesan pelaksanaan diklat M-ITP ini menjadi bukti konkret dari sinergi antara BPSDMP, ICAO, serta berbagai lembaga diklat penerbangan di bawah naungan PPSDMPU.
Ke depan, program serupa akan terus digalakkan untuk memastikan SDM penerbangan Indonesia memiliki daya saing di tingkat global.
“Dengan peningkatan jumlah instruktur dan pengembang kurikulum yang tersertifikasi secara internasional, BPSDMP semakin menegaskan komitmennya dalam membangun ekosistem pendidikan penerbangan yang unggul. BPSDMP optimistis, kualitas SDM penerbangan Indonesia akan semakin meningkat, sejalan dengan visi besar Indonesia dalam menjadikan sektor transportasi udara sebagai pilar utama dalam pertumbuhan ekonomi nasional dan konektivitas global,” tutup Subagiyo. (bas)
Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion