Ekonomi
Prabowo Siapkan Anggaran Untuk Cetak Sawah Senilai Rp 15 Triliun
Jakarta, Bindo.id – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas menuturkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sudah berkomitmen untuk capai swasembada pangan di tahun 2028.
Upaya yang dilakukan salah satunya yakni menetapkan alokasi anggaran cetak sawah sebesar Rp 15 triliun di tahun 2025.
Dana APBN tersebut akan disalurkan lewat Kementerian Pertanian. Kats Zulhas, di tahun depan saja, target cetak sawah sebanyak 150.000 hektar, sedangkan intensifikasi sebanyak 80.000 hektar.
“Totalnya Rp 15 triliun. Intensifikasi 80.000 hektar. Cetak sawah atau ekstensifikasi 150 ribu hektar,” ujar Zulhas setelah rapat koorinasi (rakor) di Jakarta, Kamis (31/10/2024)
Saat rakor juga dihadiri oleh jajaran Kementerian Keuangan dan Sekretaris Bapanas Sarwo Edhy.
Kata Zulhas, sebenarnya total keseluruhan anggaran senilai Rp 139,4 triliun untuk semua program ketahanan pangan nasional lintas kementerian lembaga.
Di dalamnya juga termasuk program cetak sawah oleh Kementerian Pertanian. Sejumlah proyek ketahanan pangan juga ada yang dikerjakan kementerian lain.
“Ternyata anggaran cukup besar untuk ketahanan pangan, itu tahun 2025 ada Rp 139,4 triliun totalnya, tapi tersebar,” ujar Zulhas.
Sebagai contoh, Kementerian BUMN memperoleh anggaran sekitar Rp 44 triliun untuk distribusi pupuk.
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) juga memperoleh anggaran untuk program bendungan serta irigasi. Akan tetapi, Zulhas tak menyebut jumlah anggaran yang diterima oleh Kementerian PU.
Kementerian Desa juga memperoleh anggaran senilai Rp 16,25 triliun untuk program ketahanan pangan di desa-desa.
“Nah ini kami akan koordinasikan, nanti outputnya apa, apa yang akan dikerjakan, harus betul-betul bisa terintegrasi, terarah, sehingga target yang kita ingin capai, swasembada pangan itu betul-betul bisa kita realisasikan,” ujar Zulhas.
Selanjutnya, untuk program makan bergizi gratis, Badan Gizi Nasional menjadi penyelenggara dan memperoleh anggaran senilai Rp 71 triliun.
“Program pemenuhan gizi nasional itu ada Rp 63,356 triliun. Tapi juga ada dukungan manajemennya, itu Rp 7,433 triliun,” ujar Zulhas.
Di kesempatan tersebut, Zulhas menyebutkan Presiden Prabowo Subianto menetapkan target swasembada pangan di tahun 2028 atau 2029.
Kemenkeu Menyiapkan anggaran
Anggaran telah disiapkan oleh Kementerian Keuangan untuk merealisasikan janji Presiden Prabowo Subianto untuk dapat mewujudkan Indonesia swasembada beras.
Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu menuturkan Idonesia perlu membangun 3 juta hektar sawah agar dapat merealisasikan swasembada beras.
Akan tetapi pembangunannya akan dilaksabakan secara bertahap. Pembangunan akan dimulai dengan membangun 1 juta hektare sawah yang anggarannya sedang dipersiapkan Kemenkeu.
Namun dirinya tak menyebut berapa nilai anggaran yang akan disiapkan oleh Kemenkeu untuk hal itu.
“Kalau kita bangun 3 juta, maka Indonesia akan menjadi penghasil beras terbesar di dunia. Tapi step by step lah, 1 juta dulu, kami akan siapkan anggarannya. Kemudian 3 juta,” tuturnya saat acara Puncak Dies Natalis ke-15 & Lustrum III Sekolah Vokasi UGM Tahun 2024, Senin (28/10/2024).
Kata Anggito, dengan swasembada beras,aka Indonesia tak lagi perlu mengimpor beras dari negara lain.
Badan Pusat Statistik (BPS) mendata, impor beras dari Januari sampai September 2024 telah mencapai 3,2 juta ton atau setara 2,01 miliar dollar AS. Paling banyak beras brasai⁶ dari Thailand, Vietnam, dan Pakistan.
“Nomor satu swasembada, make sure kita tidak ada impor beras, make sure kita cukup untuk menghidupi rakyat kita melalui pangan dan produk yang ada. Ini sudah disiapkan,” ujarnya.
Target Prabowo
Presiden Prabowo Subianto menegaskan akan memastikan Indonesiadapat mencapai swasembada pangan selama masa pemerintahannya.
Kata Prabowo, mimpi Indonesia jadi negara yang bisa swasembada pangan ini harus diwujudkan dengan waktu sesingkat-singkatnya
“Saya yakin paling lambat empat sampai lima tahun kita akan swasembada pangan, bahkan kita siap menjadi lumbung pangan dunia,” ujar Prabowo saat pidatonya usai dilantik menjadi Presiden RI periode 2024-2029 di Gedung MPR, Jakarta, Minggu (20/10/2024).
Dirinya menuturkan, dirinya sudah mempelajari bersama para pakar supaya Indonesia dapat memproduksi sert memenuhi kebutuhan pangan sendiri untuk semua penduduk.
Hal ini supaya Indonesia tak bergantung dengan sumber pangan dari luar negeri.
Sebab ketika keadaan global sewaktu-waktu bisa berubah jadi genting, maka tak ada negara yang bersedia untuk menjual bahan pangan mereka ke Indonesia.
“Karena itu, tidak ada jalan lain, dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, kita harus mencapai ketahanan pangan,” ujarnya.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion