Connect with us

Info Regional

Pembongkaran Ratusan Kuburan Di Pematangsiantar Dampak Pembangunan Tol

Published

on

Proses pemindahan makam dampak pembangunan tol Tebing Tinggi-Pematangsiantar [mistar]

Pematangsiantar, Bindo.id – Ada 257 pusara di pekuburan Muslim milik warga yang ada di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.

Pusara tersebut dibongkar sebab lokasinya terdampak pembangunan jalan tol Tebing Tinggi-Pematangsiantar.

Pekuburan milik warga Lingkungan I tersebut ada di lahan sekitar 4 rante. Lokasinya berada di Jalan Nagahuta, Gang Famili, Kelurahan Setia Negara, Kecamatan Siantar Sitalasari.

Sejak tahun 1990, warga yang tinggal di Lingkungan I menjadikan lahan itu menjadi pekuburan yang dinamai Serikat Bantuan Kemalangan (SKB), khusus warga yang berdomisili di sekitar tempat itu.

Lurah Setia Negara, Didi Kimanto menuturkan wacana pemindahan pekuburan ini dimulai tahun 2019.

Untuk ketiga kalinya akhirnya permintaan warga disetujui pihak jalan yo, supaya lokasi kuburan dipindahkan tidak jauh dari lingkungan warga.

“Tempat pekuburan baru ini yang ketiga kalinya sesuai permintaan masyarakat. Kemarin sempat mau dipindah tapi lokasinya jauh. Kalau warga yang menolak pemindahan tidak ada,” tutur Didi saat ditemui di lokasi, Kamis (24/10/2024) siang.

Jasad di dalsm kubur dipindahkan ke lokasi pekuburan baru yang berjarak hanya sekitar 250 Meter dari lokasi semula.

Proses pemindahan telah dilaksanakan mulai Senin (21/10/2024). Pemindahan ini dilakukan oleh 10 kelompok dari pengurus SKB beserta masyarakat setempat.

Kata Didi, lokasi pekuburan tersebut bukan Tempat Pemakaman Umum (TPU) milik pemerintah.

Akan tetapi dimiliki secara bersama-sama oleh warga yang tinggal di Lingkungan I, Kelurahan Setia Negara.

“Jadi ruas jalan tol ini kan belum tersambung karena masih ada kuburan di sini. Nanti bekas kuburan ini ditimbun baru lah jalan tol ini tersambung,” ujarnya.

Udin (58) yang merupakan salah seorang warga mengaku lahan pekuburan yang baru lebih luas serta tanahnya datar.

Berbeda dengan lokasi pekuburan lama, yang lahannya cekung sehingga bisa menampung air hujan.

Sehari sebelum diadakan pemindahan, tepatnya Minggu (20/10/2024), dilaksanakan doa bersama oleh warga di Masjid.

Udin berharap agar proses pemindahan bisa selesai sampai akhir Oktober 2024.

“Kalau prosesnya, dari liang kubur jasadnya dikafani kembali, baru ahli waris mendoakan. Kemudian ditandu dibawa ke pemakaman baru, sekalian ziarah,” ujar Udin.

Warga juga masih memadati lokasi pekuburan untuk menyaksikan pembongkaran liang kubur.

Sebagian di antaranya tampak duduk berteduh sambil memegang payung di pinggir lahan. Salah seorang ahli waris, Sri menyebutkan keduanya orangtuanya dimakamkan di pekuburan tersebut.

Almarhum Ayahnya terlebih dulu dipindahkan. Saat ini dirinya menanti kuburan dari mendiang ibu.

“Kuburannya sudah delapan tahun yang lalu. Bapak dan ibu dimakamkan di sini, karena dulu kami tinggal di sini. Kalau dibilang sedih, ya sedih, karena teringat, kan. Jadi ikhlas lah daripada terkatung-katung,” ujar perempuan yang saat ini tinggal di daerah Karangsari ini.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion

Advertisement
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *