Connect with us

Ekonomi

PLN Lakukan Uji Coba Sampah Organik Digunakan Sebagai Bahan Bakar PLTU Lontar

Published

on

PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan pengolahan sampah organik menjadi bahan bakar jumputan padat (BBJP) [kontan]

Jakarta, Bindo.id PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan pengolahan sampah organik menjadi bahan bakar jumputan padat (BBJP).

Pengolahan sampah ini sebagai subtitusi batu bara untuk dipakai pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Bahan bakar jumputan padat merupakan bahan bakar yang asalnya dari sampah yang sudah melewati proses pemilahan serta diolah lewat fermentasi memakai bakteri yang selanjutnya dicacah jadi ukuran butir kecil.

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara menuturkan lewat kerja sama ini, sampah yang masuk ke TPS Pesanggarahan akan direduksi menjadi biomassa berupa bahan bakar jumputan padat. Sampah tersebut sebagian besar berasal dari sampah organik perumahan. Sehingga sampah dapat menjadi bernilai ekonomi.

“Sebagai entitas yang bertugas menjamin rantai pasok bahan baku untuk pembangkit listrik, PLN EPI melakukan berbagai inovasi untuk mendukung pemerintah dalam reduksi emisi karbon serta meningkatkan ekonomi sirkuler,” tuturnya, Rabu (14/8/2024).

Dirinya percaya pengelolaan sampah Jakarta menjadi biomassa sebagai co-firing bahan bakar PLTU dapat menyelesaikan permasalahan sampah kota, sekaligus dapat bermanfaat untuk mereduksi emisi pada pembangkit listrik.

Co-firing berasal dari pembakaran 2 jenis bahan bakar yang memiliki perbedaan secara bersamaan.

Umumnya pengoperasian PLTU hanya menggunakan batu bara sebagai bahan bakarnya.

Dengan menggunakan co-firing terdapat penambahan biomassa sehingga pemakaian batu bara akan berkurang.

“Teknologi co-firing yang kita terapkan merupakan terobosan mutakhir yang tidak hanya mengurangi persoalan sampah kota, tetapi juga berkontribusi dalam menekan emisi di pembangkit listrik dengan menggantikan penggunaan batu bara dengan biomassa,” tutur Iwan.

Vice President Produksi dan Rantai Pasok Biomassa PLN EPI menyebutkan proses penerapan kerja sama ini, nantinya saat mulai commissioning akan dilakukan uji coba di PLTU terdekat yakni PLTU Lontar yang ada di Tangerang.

Baca Juga  Pupuk Indonesia Gandeng PLN Untuk Mengembangkan Green Hydrogen di Gresik

Uji coba serta commisioning dilakukan di akhir Desember 2024 atau Januari 2025.

“Saat ini kita memang melakukan proses tender pengadaan ada tahapan administrasi, evaluasi teknis kita estimasikan untuk signing contract untuk calon pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan di awal september ini, selanjutnya fabrikasi dan kegiatan konstruksi kurang lebih 3 bulan,” ujar Erfan.

Dirinya menuturkan limbah apabila dikelola dengan baik dapat menjadi sumber keuntungan.

Dalam hal ini, PLN EPI menggunakan sampah dengan konsep ekonomi sirkuler, yaitu limbah pertanian, perkebunan, serta industri perkayuan bisa diubah menjadi bahan bakar.

Sehingga, limbah dapat memiliki nilai ekonomis serta menjadi tambahan pendapatan untuk masyarakat yang dapat mengelola serta memanfaatkannya dengan baik.

Oleh sebab itu, pihaknya terus menjalin kerja sama dengan berbagai pemerintah daerah untuk pemanfaatan limbah yang diubah menjadi bahan bakar PLTU.

“PLN EPI membuka kesempatan kerja sama seluas-luasnya bagi pemerintah kabupaten/kota dalam membangun ekonomi sirkuler baik melalui penanaman biomassa di lahan kritis, pengelolaan limbah perkebunan/ pertanian dan perkayuan maupun BBJB sampah perkotaan untuk co-firing pembangkit,” ujar Erfan.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion