Teknologi
Pembangkit Listrik Tenaga Hidrogen Dengan Kapasitas 41 Gigawatt Akan Dikembangkan Oleh PLN IP
Jakarta, Bindo.id – PLN Indonesia Power (PLN IP) akan melakukan pengembangan pembangkit listrik yang berbasis hidrogen.
Pembangkit energi baru terbarukan (EBT) ini rencananya akan mempunyai kapasitas sebesar 41 gigawatt (GW).
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menuturkan upaya ini merupakan terobosan yang dilakukan oleh perusahaan dalam melakukan transisi energi demi mencapai target net zero emission (NZE) di tahun 2060.
“Pengembangan hidrogen merupakan salah satu roadmap yang dimiliki PLN untuk mencapai target NDC atau national determined contribution di 2030 dan net zero emission di 2060,” tuturnya, Selasa (9/7/2024).
Kata Edwin, hidrogen sebagai salah satu solusi agar bisa mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Sebab energi itu tak mengeluarkan zat sisa pembakaran atau emisi karbon.
Sistem hidrogen sebetulnya sudah lama dipakai di pembangkit listrik untuk mendinginkan generator.
Di tahun 2023-2030, rencananya PLN Indonesia Power mengadakan pengembangan energi hidrogen serta amonia sebagai turunan dari hidrogen, pada pembangkit listrik.
Pengembangan ini akan menjadi bahan bakar pengganti energi fosil.
“Tentu ini akan banyak memberikan banyak manfaat, karena zero carbon dan penghematan biayanya sangat tinggi. Jadi inilah yang terjadi jika kita menggunakan hidrogen,” ujar Edwin.
Dari hulu sampai hilir, PLN Indonesia Power sudah menyediakan infrastruktur hidrogen. Di sisi hulu, perusahaan sudah resmi menjadikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang sebagai penghasil hidrogen hijau (green hydrogen) berbasis panas bumi yang pertama di wilayah Asia Tenggara.
PLN Indonesia Power juga akan melakukan pengembangan PLTP lain untuk menjadi produsen hidrogen, diantaranya PLTP Gunung Salak, Ulubelu, Darajat, Lahendong serta Ulumbu.
“PLN Indonesia Power akan menunjukkan komitmen kepada dunia, bahwa kami menggunakan hidrogen untuk menghasilkan energi yang ramah lingkungan,” pungkasnya.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion