Tak Kooperatif Berantas Judi Online, Pemerintah Berencana Tutup Telegram

Jakarta, Bindo.id – Pemerintah lewat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan menutup platform Telegram apabila tak kooperatif dalam memberantas judi online.

Menteri Menkominfo Budi Arie Setiadi menuturkan hanya Telegram satu-satunya platfom digital yang hingga saat ini tak kooperatif untuk membantu pemerintah dalam membasmi judi online.

“Tinggal Telegram yang tidak kooperatif. Dicatat teman-teman silakan ditulis di media. Hanya Telegram yang tidak kooperatif!,” ujar Budi Arie saar konferensi pers, Jumat (24/5/2024).

“Platform yang sama sekali tidak kooperatif. Telegram,” kata Menkominfo secara tegas.

Kata Budi Arie, platform digital lainnya yang saat ini beroperasi di Indonesia sejauh ini cukup kooperatif ketika diajak bekerja sama dalam melakukan pemberantasan judi online.

Google misalnya, Kemenkominfo pekan depan akan menjalin komunikasi dengan Google untuk melakukan pembahasan tentang pemberantasan judi online.

Google sudah mempunyai Artificial Intelligence (AI) untuk melakukan pelacakan situs-situs yang memuat tentang konten judi online.

“Kalau Google Minggu depan kita akan diskusi karena google cloud sudah membuat semacam teknologi meraka AI untuk men-scrolling, untuk melacak semua judi online di platform mereka,” ujar Menkominfo.

Namun, dirinya menekankan, pemberantasan judi online ini tidak bisa hanya dilaksanakan oleh satu atau sejumlah platform saja. 

Apabila terdapat satu saja platform yang tidak kooperatif, maka platform tersebut akan langsung dimanfaatkan oleh pengusaha judi online dalam mempromosikan website mereka.  

“Sekarang ada trend para judi online ini mainnya di Telegram. Karena itu, saya peringatkan kepada platform Telegram jika tidak mau kooperatif untuk memberantas judi online ini pasti akan kami tutup!” tandasnya.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion