Connect with us

News

Sampah Di TPA Bantar Gebang Diubah Mahasiswa UT Menjadi Eco-Urban Farming

Published

on

Ilustrasi TPA Bantar Gebang, Bekasi [suara]

Jakarta, Bindo.id – Berawal dari rasa khawatir menggunungnya timbunan sampah di TPA Bantar Gebang Bekasi, seorang mahasiswa Universitas Terbuka (UT) Jakarta menciptakan Eco-Urban Farming Solusi Food Estate Skala Rumah Tangga.

Caranya menghasilkan Pupuk Kompos dari TPA Bantar Gebang, Bekasi, yaitu dengan komposisi Maggot 3 kg, bioaktivator EM4 60 ml, serta air bersih secukupnya. 

Kata Imam Pesuwaryantoro, metode pembuatannya tergolong cukup mudah serta bisa diimplementasi skala rumah tangga diantaranya :

Pertama, memasukkan limbah organik food waste dan Maggot ke dalam ember.

Selanjutnya, siapkan gula merah serta bio aktivator berupa EM4 yang dilarutkan kedalam air bersih secukupnya. 

Larutan gula merah dan EM4 kemudian dimasukkan ke dalam ember yang berisikan food waste dan maggot di ember yang telah diaduk.

Aduk semua bahan campuran sampai merata.

Pengadukan dilaksanakan 1 hari sekali selama 14 hingga 28 hari dengan indikasi keberhasilan yakni pupuk seperti tanah dan berwarna coklat. 

“Implementasi pupuk kompos yang berasal dari produksi sampah rumahan diharapkan bisa mengurangi jejak karbon dari terbuangnya sampah warga DKI Jakarta ke TPA Bantar Gebang Bekasi,” tuturnya, Jumat (5/4/2024) 

Tak hanya itu saja, area perkarangan rumah sekitar dapat menjadi solusi alternatif media tanam tumbuhnya tumbuhan produktif diantaranya cabai rawit, kol maupun tumbuhan makanan lainnya. 

Imam menjelaskan kebijakan manajemen sampah berbasis Carbon Neutral diperlukan dukungan lewat Law Enforcement berupa skema insentif dan punishment. 

“Oleh karena itu, mari bijak kelola sampah dari rumah dengan memilah sampah demi terciptanya akselerasi indonesia net zero emission 2050 dan indonesia emas 2045,” ujar Imam.

Sampah warga DKI Jakarta yang berada di TPA Bantar Gebang, Bekasi hingga 7,7 ton setiap hari. Data tersebut sesuai dengan catatan KLHK di bulan Agustus 2023.

Baca Juga  Kronologi Kecelakaan Beruntun Di Tol MBZ Akibat Oknum TNI Lawan Arah Saat Berkendara

Terutama, saat momen puasa maupun perayaan Idul Fitri yang memiliki potensi food waste kian tinggi.

Biasanya penanganan sampah makanan dilaksanakan dengan memilah di trashbag warna kuning (opsional). 

Sedangkan pada sampah anorganik misalkan air minum di dalam kemasan dapat disetorkan secara langsung ke RVM / Dropbox Plasticpay atau Bank Sampah RT RW terdekat. 

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion