Connect with us

Info Nasional

USTDA Berikan Dana Hibah Rp 2,49 Juta Dolar AS Untuk Smart City Di IKN

Published

on

Dana hibah senilai 2,49 juta dollar AS yang diperoleh dari Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat (USTDA) akan dipakai untuk melaksanakan kajian-kajian lanjutan tentang smart city di Ibu Kota Nusantara (IKN)

IKN, Bindo.id – Dana hibah senilai 2,49 juta dollar AS yang diperoleh dari Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat (USTDA) akan dipakai untuk melaksanakan kajian-kajian lanjutan tentang smart city di Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN (OIKN) Mohammed Ali Berawi menuturkan hal tersebut pada Kamis (7/3/2024).

Ali berpendapat scope area maupun mekanisme serta skema partisipatif dari kedua negara yakni Amerika Serikat dan Indonesia dalam kajian-kajian terkait, masih di tahap finalisasi.

Selain USTDA, kata Ali, OIKN juga mengundang berbagai negara agar turut berpartisipasi.

OIKN sebelumnya juga sudah menjalin kemitraan bersama Finlandia, Jerman, Perancis, China, Korea Selatan serta negara lainnya.

“Ini sifatnya sebagai knowledge partners,” ujar Ali.

USTDA memberikan dukungan melalui dana hibah ini sebab melihat perencanaan serta eksekusi pembangun IKN berjalan dengan baik serta memuaskan.

Sedangkan soal kemajuan transformasi hijau maupun digital yang selama ini digadang-gadang akan jadi kekuatan IKN, Ali menyebutkan sejauh ini telah diterapkan berdasarkan cetak biru smart city.

Termasuk tentang procurement serta seleksi teknologi berbasiskan aspek kualitas produk, interoperability serta value for money (keterjangkauan).

“Kami akan menerapkan sistem procurement dan kompetisi terbuka yang fair dan transparan. Pendekatan teknokratik,” ujarnya.

Ali juga menekankan, OIKN melaksanakan tugas yang diembannya. Tugas tersebut yakni komunikasi, kordinasi, konsolidasi serta kolaborasi bersama lintas kementerian.

Sejauh ini OIKN bersama sejumlah stakeholder lain menjalin kerja sama, termasuk juga dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) berdasarkan ekspektasi demi memenuhi standar global city, termasuk juga tentang pemanfaatan data bersama pada pusat kendali atau command center.

Penting diketahui, kata Ali, seluruh perencanaan, kebijakan maupun eksekusi program (seperti Command Center) dihasilkan dari pakar serta anak-anak muda Indonesia yang tergabung pada kedeputian Transformasi Hijau maupun Digital.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion

Baca Juga  Jaga Kualitas Bangunan Di IKN Supaya Tak Runtuh, Ini Upaya PUPR