Destinasi
Target Kemenparekraf Mendapat Kunjungan Turis China 1 Juta Di Tahun 2024
Jakarta, Bindo.id – Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Wisnu Sindhutrisno memberikan target kunjungan sebanyak 1 juta-1,5 juta turis China di tahun 2024.
Kehadiran turis China dipercaya dapat memberi pemerataan pariwisata di Indonesia.
“Tahun lalu kita target 361 ribu turis China, tercapai 707 ribu. Tahun ini dinaikkan targetnya menjadi 1 juta-1,5 juta, itu akan dibawa oleh 13 penerbangan dengan sejauh ini kapasitas kursi kita hitung sampai 1,1 juta,” ujar Wisnu, Senin (22/1/2023).
Keyakinan Kemenparekraf berdasarjan data terdapat pola baru pada kunjungan berwisata turis China.
Sebanyak 65 persen dari turis China berasal dari anak muda. Durasi mereka berwisata lebih panjang. Mereka juga suka dengan kegiatan petualangan, alam, maupun kultur.
“Pemerataan itu yang kami dorong. Makanya, dalam semua program promosi ke China di tahun ini adalah desa wisata, homestay, dan beberapa destinasi yang kembali ke komunitas di desa-desa. Seperti di Yogyakarta bikin cokelat dan mandikan kerbau, pengalaman itu yang kami dorong untuk mereka rasakan,” ungkap Wisnu.
Dia berpendapat karakter baru tersebut tampak karena bantuan internet, terlihat para wisman China lebih betah datang ke objek pendakian, petualangan di alam, serta menyelam.
Objek wisata tersebut tak hanya di Bali. Terkait dengan waktu kunjungan, mereka tak hanya datang ketika musim liburan pertengahan atau akhir tahun, namun mereka datang berlibur pada empat musim.
“Kebetulan China ini punya empat kali waktu liburan selama setahun dan itu seperti Chinese New Year itu adalah musim sepi Februari-Maret dan September-Oktober, itu kita dorong,” ujarnya.
Dia berpendapat penerbangan langsung paling potensial yakni dari Shanghai, Guangzhou, dan Beijing, disusul di bagian Hong Kong serta Taiwan.
Sampai saat ini, kunjungan dari China ke Indonesia, terutama di Bali masih berada pada posisi ketiga di bawah Australia maupun India.
Kondisi tersebut dikaitkan dengan belum banyaknya turis China yang mengadakan perjalanan ke luar negeri.
“Kami akan tingkatkan promosinya, tapi mulai tahun ini Pemerintah China sudah kelihatan mulai terbuka dan oke akan membuat perjalanan ke luar negeri,” ujarnya.
Pihaknya memiliki kerja sama terpadu dengan sejumlah industri pariwisata besar yang ada di sana untuk mendorong. Di samping itu juga mendorong untuk meningkatkan konektivitas penerbangan.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion