Bisnis
Cocopeat Dari Limbah Kelapa di Muba Dinobatkan Menjadi Inovasi Baru
Musi Banyuasin, Bindo.id – Inovasi limbah kelapa dikelola menjadi cocopeat dan cocofiber di Kecamatan Lalan telah menghasilkan cuan sampai puluhan juta.
Inovasi ini di inisiasi oleh Pj Bupati Apriyadi Mahmud.
Inovasi limbah kelapa ini memperoleh award serta pengakuan positif pada rangkaian Sarasehan Nasional yang bertema “Inovasi Baru Energi Bumi Sriwijaya”.
Acara tersebut digelar di Griya Agung Palembang, Kamis (13/7/2023).
“Inovasi-inovasi yang dilakukan ini sangat luar biasa dan penting untuk masa depan,” ujar Gubernur Sumsel, Herman Deru, Jumat (14/7/2023).
Inovasi dari limbah sangat penting bagi masa depan sebab dapat memanfaatkan sesuatu yang selama ini dinilai tak bermanfaat, kini menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Bahkan hasil dari inovasi ini dapat menghasilkan nilai ekonomi yang memiliki dampak ke masyarakat.
Menurutnya, kuncinya yaitu memiliki kemauan dan keinginan yang besar untuk memajukan daerah dengan berinovasi serta memanfaatkan potensi yang sudah ada.
Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud menuturkan bahwa selama ini puluhan ton sampah atau limbah kelapa dihasilkan tiap hari di Kecamatan Lalan.
Saat ini persoalan limbah yang jumlahnya cukup banyak tersebut telah menemukan solusi nyata.
Hal tersebut telah dibuktikan nyata dengan diresmikannya operasional Industri Cocopeat dan Cocofiber Kecamatan Lalan.
Industri Cocopear dan Cocofiber tersebut berada di Rumah Produksi Kelapa Terpadu Desa Purwo Agung (P2) Kecamatan Lalan.
Dilansir dari tvonenews, Cuan hasil pengolahan limbah kelapa menjadi cocopeat dan cocofiber senilai Rp 50-60 Juta perbulan.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
Google News, YouTube, dan Dailymotion